Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Curhatan Pemilik Kos, Beraneka Tingkah dari Status Penghuninya

21 Agustus 2020   20:29 Diperbarui: 24 Agustus 2020   14:51 2564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Suasana sebuah kos-kosan di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (4/10/2018). (KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D)

Iya juga sih, kataku dalam hati. Alasan -alasan ini boleh jadi sang pemilik kos tak membatasi segmen penghuninya. Lagi pula tak banyak juga kos-kosan di tengah kota karena selain lahan tak ada. Biar pun ada, harganya juga tak murah lagi. Banyak yang menjatuhkan pilihan tuk ngekost di tempat ini juga karena strategisnya ke pusat aktifitas yang berdekatan.

Akhirnya mengalir cerita unik perihal penghuni kos. Selama sekian tahun, menjadi ibu dan bapak kos, ada saja pengalaman anak kos yang berkesan bagi mereka.Tak beda jauh mungkin dengan para pemilik kos lain. Cuma beruntungnya, Ibu Maria dan suaminya, juga tinggal di rumah mereka yang yang masih satu pekarangan dengan bangunan kosannya.

Dengan begitu, fungsi mereka juga sebagai satpol PP, sebagai orang tua layaknya Ibu dan Bapak di rumah, hingga sebagai majikan tempat meminjam uang...hehe.   

1. Tipe penghuni kos status karyawan atau pegawai

Dekat kontrakan ini ada kantor kejaksaan, kantor kabupaten, perbankan, rumah sakit umum, dan perusahaan nasional. Bila penyewanya karyawan atau pegawai di salah satu institusi ini,dijamin 90 persen bayaran perbulannya lancar jaya. Jarang macet. Keuntungan lain, mereka bisa beli dagangan di kios sembako pemilik rumah, tanpa ngebon. Ada juga sih yang ngutang, tapi selalu dibayar. 

"Jeleknya, bukan jelek sih,tapi ngga enaknya penghuni model ini, selalu minta lebih dan minta dilayani. Airnya kurang lancar, kasur di bed kurang empuk, lemari pakaian kurang besar, hingga listrik dan air. Dan karena bayarannya lancar, malu hati kalo tidak penuhi. Ngga nyadar Ibu dan Bapak sudah tua, ngga bisa gerak cepat, tak ada pembantu juga, Hehe...." tutur si Ibu semabri tersenyum

2.  Tipe penghuni mahasiswa

Bayar kadang lancar kadang seret. Tergantung kiriman orang tua. Bagusnya mereka jarang rewel soal fasilitas kos. Mungkin nyadar juga, atau malu hati lantaran bayar juga kadang lewat -lewat jatuh tempo. Kurang baiknya juga sering ngajak teman kampus nya datang. Bermalam hingga nginap sekian hari. Padahal air dan lain -lainnya juga kan dikonsumsi. 

"Parahnya kalo mahasiswa, mau cowok atau cewek, pernah ada yang kedapatan ngelakuin hubungan terlarang layaknya suami istri. Mereka bilang ke Bapak, mau bikin tugas kuliah sambil nonton filem. Eh ternyata malah buat filem sendiri," kata Bapak menimpali sembari tertawa. 

Aduhh, yang kaya gini bisa jadi,  sudah habit mahasiswa. Ternyata mau kota besar atau kota kecil, sama saja. Usia muda dan belajar serta tinggal jauh dari ortu, kebebasan disalah gunakan. 

"Bisa -bisa pulang ngga bawa, sarjana, tapi sarjono Pak," jawab saya ikutan tertawa,  \

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun