Mohon tunggu...
Eko Adri Wahyudiono
Eko Adri Wahyudiono Mohon Tunggu... Guru - ASN Kemendikbud Ristek

Mengajar dan mendidik semua anak bangsa. Hobi : Traveling, tenis, renang, gitar, bersepeda, nonton film, baca semua genre buku, menulis artikel dan novel.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Negara Kecil Itu Dulunya Bernama Pramuka

26 April 2024   20:15 Diperbarui: 27 April 2024   02:19 21386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penulis adalah salah satu anggota Regu Elang, ex Gudep 130-133 di Surabaya pada Tahun 1975 an. Sumber gambar dokumen pribadi

Kita semua dibentuk dalam satu wadah Pramuka untuk ada dalam rasa Brotherhood dan Sisterhood yang merasa senasib dan seperjuangan dalam mengatasi berbagai masalah saat mengikuti kegiatan perkemahan di luar kota sejak dulu. Kami telah dijadikan satu keluarga besar yang erat berkat kegiatan ke-Pramukaan tersebut.

Semua ilmu yang telah kita terima dari pembina atau senior kita, ternyata sangat bermanfaat setelah kita menjadi dewasa dan harus hidup di tengah masyarakat Indonesia yang majemuk. 

Pramuka telah membuat diri kita semua menjadi tangguh dalam menghadapi beratnya tantangan kehidupan dan krisis multi dimensi yang saat ini terjadi di tengah masyarakat kita.

Bagaimana dengan sekarang?

Jujur, sekarang saya menjadi tidak menyukai kegiatan kepramukaan karena ada beberapa hal yang sepertinya menurut pendapat saya pribadi, kegiatan Pramuka sudah terasa berbeda dari apa yang dicetuskan awal oleh Bapak Pandu sedunia, Lord Baden Powell.

Anggota Pramuka ex Gudep 130-133 Surabaya dengan rasa nasionalisme yang tinggi bereuni di masa tua mereka. Sumber gambar dokumen pribadi.
Anggota Pramuka ex Gudep 130-133 Surabaya dengan rasa nasionalisme yang tinggi bereuni di masa tua mereka. Sumber gambar dokumen pribadi.

Ada nuansa bahwa kegiatan Pramuka sudah 'tergiring' untuk berbagai kepentingan yang berbau politis dan sifat serta program yang ditawarkan sudah tidak menarik lagi bagi khususnya kaum generasi Milenial atau Gen Z.

Tidak heran, Mas Nadiem, menurut dugaan saya, juga mencium adanya aroma tersebut. 

Oleh karena itu, Pramuka dikembalikan lagi sesuai dengan UU No. 10 Tahun 2010 yang menyatakan bahwa gerakan Pramuka bersifat mandiri, sukarela dan non-politis. Sejalan dengan hal tersebut, akhirnya Permendikbudristek No. 12 Tahun 2024 mengatur dan mengembalikan lagi bahwa keikutsertaan murid di sekolah dalam kegiatan ekstrakurikuler, termasuk Pramuka, harus bersifat sukarela.

Saat ini, kita semua hanya bisa menunggu datangnya bulan Juli 2024, dan dari momen itu akan diketahui, seberapa banyak anak didik yang bersukarela mengikuti ekstrakurikuler Pramuka di setiap sekolah setelah dinyatakan sebagai ekstrakurikuler Pramuka tidak wajib lagi.

Anak-anak, menantu dan cucu anggota Pramuka ex-Gudep 130-133 Surabaya selalu diajak serta setiap reuni pramuka. Sumber gambar dokumen pribadi
Anak-anak, menantu dan cucu anggota Pramuka ex-Gudep 130-133 Surabaya selalu diajak serta setiap reuni pramuka. Sumber gambar dokumen pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun