Mohon tunggu...
Zaky ya yahya
Zaky ya yahya Mohon Tunggu... Lainnya - nganggur

sang kelana yang memiliki hoby traveling, namun karena tak memiliki uang sehingga travelingnya cuman sekedar mimpi. pernah belajar di UIN Jakarta dengan fokus studi sejarah Islam

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Kisah Abu Nawas dengan Saudagar Mesir

18 Juli 2023   17:16 Diperbarui: 18 Juli 2023   22:24 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cerita Abu nawas Ini diambil dari serat abunawas dalam bahasa Jawa yang ditulis oleh Petruk diterbitkan oleh Balai Pustaka 1930

Seri II Abu Nawas Dengan Saudagar Mesir

diceritakan suatu hari terdapat seorang saudagar dari Mesir yang datang ke Kota Baghdad, ia membawa berbagai macam barang dagangan yang tak lama seluruh daganganya pun habis terjual sehingga saudagar tersebut berkemas untuk pulang ke negaranya. Namun karena belum mendapat tumpangan kapal yang siap berlabuh, maka ia terpaksa untuk tinggal beberapa hari di Bagdad. sembari menunggu labuhnya kapal, sang saudagar pun sedikit bersenang-senang menikamati keindahan kota bagdad.

Pada suatu malam sang saudagar bermimpi  menikahi seorang gadis anak dari penghulu, dalam mimpi tersebut ia juga telah memberikan seserahan perkawinan kepada pengantin wanita. keesokan harinya ia lantas  menceritakan mimpinya kepada teman-temannya yang lambat laun cerita tersebut tersebar diseluruh penjuru kota baghdad hingga terdengarlah ditelinga sang penghulu baghdad. 

Setelah mendengar kabar yang tersebar luas tersebut, maka sang penghulu cepat-cepat mendatangi sudagar mesir dan bertanya :  Wahai saudagar, apa benar kau telah bermimpi menikahi anakku, jika memang benar, engkau harus menyerahkan seserahan sesuai dengan dimimpimu itu.

Sang saudagarpun menjawab: apa yang engkau ucapkan memang benar wahai penghulu, namun hal itu hanyalah sebuah mimpi sahaja, kenyataannya saya tidak pernah menikahi putrimu.

 Mendengar jawaban sang saudagar, penghulupun langsung marah,lantas ia merampas seluruh harta benda sang saudagar. sembari mengucapkan : seluruh harta bendamu ini sebenarnya tak akan cukup untuk menjadikanmu menikah dengan anakku. seluruh harta bendan sang saudagar langsung ia bawa pulang dan hanya menyisakan pakaian yang menempel di badan. 

apa yang menimpa sang saudagar tak satupun orang yang menolong, bahkan tak ada yang menggubrisnya. Pada suatu hari sang saudagar datang kepada sang istri untuk meminta tolong karena ia telah tak memilki satupun uang dan harta, ia ceritakanlah hal yang telah menimpanya pada saat di kota baghdad. sang istripun sangat sedih dan kasihan dengan apa yang telah menimpa sang suami sehingga dibawalah sang suami kepada abu nawas untuk meminta bantuan kepadanya. 

sesampainya di rumah abu nawas,  sang istri saudagar lantas menceritakan apa yang telah menimpa suamainya tersebut dan meminta abu nawas untuk menolong suaminya tersebut. abu nawaspun menyanggupinya. janji akan melaporkan masalah sang sudagar kepada Sultan Harun Arrasyid. 

Setelah istri saudagar kembali pulang kerumahnya, abu nawas menyiapkan rencana dengan meyuruh semua murid muridnya, "wahai semua muridku, kalian pulanglah kerumah masing-masing untuk mengambil pacul, linggis, dan lain lainnya, nanti sore kalian kembalilah kesini". seluruh murid abu nawaspun menuruti apa yang diperintah sang guru, mereka berbondong-bondong pulang kerumah masing masing. pada sore harinyas mereka kembali berkumpul di depan rumah sang guru dengan membawa berbagai alat yang telah diperintahkan sebelumnya. Setelah semua murid berkumpul lantas abu nawas memberi tugas kepada mereka semua.

"Wahai murid- muridku, malam ini pergilah kalian kerumah sang penghulu, rusaklah rumahnya, jika ada yang bertanya jangan perdulikan, bilang saja kalau  saya yang menyuruhmu.

Para muridpun sontak mengiyakan perintah sang guru, dengan cepat berbondong bondong pergi kerumah sang penghulu untuk merusak rumahnya. terdengar riuh yang membuat sang penghulu kaget terbangun dari tidurnya , melihat rumah nya telah dirusak oleh sekawanan orang ia pun marah dan bertanya siapa yang menyuruh kalian menghancurkan rumahku ini, salah seorang menjawab : "yang menyuruh kita yakni tak lain adalah guru kami abu nawas.  

 pagi harinya sang penghulu menghadap sang raja Harun Ar-Rasyid guna meminta pertanggung jawaban  dari abu nawas yang telah menyuruh para muridnya untuk merusak rumahnya. Abu nawas pun dipanggillah oleh  raja. 

Tak berselang lama abu nawas pun menghadap raja bersama dengan Sang saudagar Mesir. 

"Hai abu nawas, apa yang telah engkau perbuat ? berani beraninya kau menyuruh para muridmu untuk merusak rumah sang penghulu Baghdad" ucap sang raja Harun Ar-rasyid..

"wahai tuanku, alasan mengapa saya telah berbuat seperti itu, sesungguhnya kerena perbuatan yang telah penghulu lakukan, semalam saya perintahkan para murid hamba untuk merusak  rumah penghulu. hal tersebut hamba lakukan sebab sang penghulu telah melakukan perbuatan seperti itu juga. dikabarkan ada seorang saudagar dari mesir yang bermimpi telah menikahi anak sang penghulu serta telah memberikan seserahan kepada penghulu, sang penghulu pun mendengar cerita tersebut lantas menemui sang saudagar dan merampas semua harta bendanya.

mendengar cerita dari abu nawas, sang raja pun kaget dan segera mememecat sang penghulu dari jabatannya, harta yang telah di rampas pun kemudian dikembalikan kepada sang saudagar Mesir.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun