Mohon tunggu...
Moh Zein Rahmatullah
Moh Zein Rahmatullah Mohon Tunggu... Jurnalis - Buruh tulis Kompas Group

Jurnalis yang (trauma) lomba menulis

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

Gala Bunga Matahari dan Kebingungan Memaknai Rindu

21 Agustus 2024   00:44 Diperbarui: 24 Agustus 2024   20:06 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kocaknya, alih-alih sedih bernostalgia, saya mengalami pertempuran batin hanya karena menolak disebut merasa rindu pada mendiang, padahal memang tidak salah juga kalau dianggap demikian. 

Saya membatin, perlu kata yang lebih bisa membahasakan tiap strata rindu. Mulai rindu dari tingkat biasa hingga tingkat makrifat. Sebab rasa ingin bertemu ini rasanya terlalu sepele jika dinarasikan setara dengan rindu yang diartikan KBBI. 

Kalau kita mengamati lirik Gala Bunga Matahari secara penuh, tidak ada istilah 'rindu', melainkan 'kangen'. Dalam lagu itu, Sal Priadi tak banyak mengumbar kerinduan secara telanjang. 

Kata 'kangen' tadi pun hanya tertulis sekali. Dia lebih memilih mendefenisikan makna 'rasa ingin jumpa' lewat banyak pertanyaan yang sifatnya deskriptif.

Mungkin saya atau kita tak ubahnya lagu Gala Bunga Matahari. Banyak bertanya dan berharap bisa memastikan sendiri jawabannya demi mengekspresikan ke-ingin-jumpa-annya. 

Mungkin saja 'rindu' punya arti yang terlalu tinggi untuk dimaknai orang yang kehilangan, sehingga perlu disederhanakan. Atau 'rindu' memang terlalu sederhana untuk menggambarkan rasa ingin jumpa pada orang yang telah lama berpulang. . 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun