Mohon tunggu...
ZYANDA AYU FIANSYAH
ZYANDA AYU FIANSYAH Mohon Tunggu... Lainnya - seorang staff

Zyanda Ayu Fiansyah 43121110074 Universitas Mercubuana Kewirausahaan 1 Dosen : Prof. Dr. Apollo, Ak., M.Si. Universitas Mercu Buana Menteng

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

TB 2 - KWH

29 Mei 2023   16:13 Diperbarui: 29 Mei 2023   16:17 901
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendahuluan

Saat ini makanan ringan adalah salah satu makanan yang paling banyak digemari oleh semua kalangan usia. Anak-anak, usia remaja, dewasa, bahkan orang tua sangat menikmati menyantap makanan ringan disela-sela aktivitas bersantai, menonton tv dan berkumpul dengan keluarga. Dengan banyaknya peminat makanan ringan di zaman sekarang, hal ini mendorong semakin banyaknya usaha yang berkembang dibidang makanan ringan ini. Semakin banyak bisnis yang berlomba-lomba untuk melakukan berbagai cara pemasaran untuk menarik konsumen dengan banyaknya persaingan yang dihadapi. Pada proposal bisnis kali kita akan berfokus pada usaha bisnis 'BANAGIH' Basreng Enak Bikin Nagih.

BANAGIH adalah Bakso Goreng Enak Bikin Nagih. Basreng ini sangat aman untuk di konsumsi karena terbuat dari bahan-bahan yang terjaga kualitasnya tanpa bahan pengawet. BANAGIH tersedia dengan 3 level pedas :

  • Level 1 original daun jeruk;
  • Level 2 Pedas Sedang Daun Jeruk;
  • Level 3 Sangat Pedas Daun Jeruk.

BANAGIH akan diproduksi dan dipasarkan dengan berbagai keunggulan diantaranya:

  • BANAGIH merupakan makanan untuk semua kalangan, lezat , dan terbuat dari bahan berkualitas tinggi
  • Harga jual dari BANAGIH akan sangat terjangkau untuk semua kalangan masyarakat sehingga siapapun dapat membeli dan menikmati produk BANAGIH.
  • Pengemasan BANAGIH akan dilakukan dengan menggunakan Standing Pouch Plastik. Tujuan penggunaan mempermudah konsumen untuk dapat menyimpan produk setelah di konsumsi serta mempermudah konsumen untuk menyantap BANAGIH dimana saja.

BANAGIH akan fokus dipromosikan melalui media sosial dengan penjualan produk basreng secara online di marketplace. BANAGIH akan di jual di beberapa marketplace seperti Shopee dan Tiktok Shop. Pelanggan dapat menikmati pengiriman bebas biaya dan potongan harga dari voucher yang BANAGIH sediakan di marketplace.

Berkaitan dengan hal tersebut, Proposal bisnis ini akan menjelaskan terkait merumuskan strategi bisnis, visi misi, analisis peran kepemimpinan, Porter's Five Strategies, Analisis 5P ( Product, Price, Place, Promotion, People), Analisis SWOT, Analisis Cost-Volume-Profit (CVP), serta break event point yang akan membantu dalam memberikan gambaran dan penilaian apakah bisnis basreng ini akan berhasil dan memberikan keuntungan bisnis yang layak. Gambaran ini akan menentukan bagaimana keputusan keberlanjutan usaha dari bisnis Basreng BANAGIH ini.

Bagian I : Merumuskan Strategy Bisnis Visi Misi proposal bisnis Basreng BANAGIH

"Apa Strategi bisnis visi misi dari usaha bisnis Basreng "BANAGIH"?

Visi merupakan sebuah komitmen yang ditetapkan oleh suatu organisasi yang akan menggambarkan kondisi pada organisasi tersebut serta menciptakan citra dari organisasi yang mana citra ini akan berpengaruh pada bagaimana nasib organisasi tersebut dimasa yang akan datang. Menurut Raynor (1998) dalam Orhan et.l (2014) The vision is the statement of the desired future state of the organization within the arena of competition. It is a future orientated term.

Sebuah visi harus dapat memberikan gambaran terhadap pertanyaan yang berkaitan dengan akan menjadi seperti apa suatu organisasi/bisnis tersebut dimasa depan. Hal ini sejalan dengan pernyataan David (2011) dalam Annisa & Rahmatullah (2020) tentang visi yaitu:

 "A vision statement should answer the basic question, "What do we want to become?". The vision statement should be short, preferably one sentence, and as many managers as possible should have input into developing the statement. It is especially important for managers and executives in any organization to agree on the basic vision that the firm strives to achieve in the long term"

Sedangkan misi adalah adalah sebuah cara yang dilakukan oleh suatu organisasi/bisnis untuk dapat mewujudkan visi. Misi harus menjadi suatu petunjuk untuk dapat melakukan pencapaian visi. Menurut Purnomo (2015) dalam Aminatul Zahroh (2014) Misi juga dapat didefinsikan sebagai langkah-langkah atau kegiatan-kegiatan yang bersifat strategis dan efektif dalam rangka mencapai visi yang telah ditetapkan. Misi tidak dapat berpisah dengan visi dan sangat berkaitan erat dalam hal memberikan arahan yang harus dilaksanakan baik pada masa saat ini maupun pada masa yang akan datang. 

Misi dan visi merupakan suatu perangkat manajemen yang sangat penting yang tidak dapat dipisahkan dari strategi perusahaan. Dengan adanya visi dan misi yang harus dicapai oleh suatu binis, maka bisnis tersebut akan terdorong untuk dapat mencapai kinerja tinggi sehingga bisnis dapat bertahan untuk jangka waktu yang lama menghadapi kompetitor. Menurut Akgemci (2007) dalam ZDEM (2011) yaitu:

"Mission and vision statements guide all activities of organizations and businesses. Thus, these decisions need to be made after careful consideration so that they can contribute to the planning and implementation of other activities of the organization"

Berkaitan dengan hal tersebut, kami telah merumuskan visi dan misi dari Basreng BANAGIH yaitu:

Visi :

Ingin menjadikan BANAGIH menjadi produk basreng nomor 1 di Indonesia dan menjadi usaha basreng yang berkembang pesat dan diterima oleh semua kalangan lewat keunikan cita rasa yang yang lezat, bergizi, dan kualitas yang terjaga dengan menggunakan bahan-bahan yang berkualitas.

Visi pada bisnis Basreng BANAGIH ini akan memfokuskan pada tujuan yang sifatnya berjangka panjang dan perencanaan dimasa depan karena berupaya untuk menjadi produk basreng nomor 1 di Indonesia. Penetapan visi dari bisnis ini dilakukan dengan Langkah-langkah:

  • Melakukan riset target pasar, lokasi, industry, bahkan organisasi bisnis BANAGIH termasuk seluruh tim dan karyawan BANAGIH
  • Mengumpulkan data pasar
  • Menyusun data yang disesuaikan dengan kebutuhan trend dan unsur-unsur yang menjadi perbedaannya
  • Merumuskan visi dan misi dengan dikomunikasikan kepada seluruh orang yang terlibat dalam bisnis
  • Melakukan perbaikan berdasarkan saran dari tim, sehingga proses penyusunan visi misa dari BANAGIH ini telat melibatkan seluruh pihak baik pimpinan dan jajaran atas bisnis maupun karyawannya,
  • Dalam Menyusun visi, BANAGIH telah memperhatikan terkait Aspek Analisis SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, Threats)

Misi :

  • Mengenalkan produk basreng BANAGIH kepada masyarakat luas
  • Mempertahankan cita rasa khas dari BANAGIH yang gurih dan lezat dengan berkualitas tinggi serta melakukan pengembangan varian rasa dari BANAGIH seperti varian keju, balado, dan jagung.
  • Terus melakukan berbagai inovasi dengan mengikuti trend dan kebutuhan masyarakat.
  • Memberikan pelayanan yang terbaik pada konsumen dengan menjunjung tinggi nilai sikap profesionalisme

Dengan perencanaan operasional BANAGIH diantaranya:

  • Memiliki toko offline tersendiri yang dapat menyimpan stock barang secara memadai serta melakukan pembaharuan strategi bisnis dengan adanya tambahan biaya baru untuk sewa Gedung Bangunan.
  • Mengenalkan BANAGIH kepada masyarakat luas melalui platform social media seperti Tiktok, Youtube, Facebook dan Instagram. BANAGIH akan memasang iklan di berbagai social media untuk memperluas jangkauan konsumen.
  • Melakukan riset terhadap produk melalui pemberian sample produk gratis kepada konsumen untuk melihat minat pembelian terhadap produk varian terbaru
  • Menyedikan Customer Service yang cepat tanggap untuk melayani keluhan konsumen melalui whatsapp dan layanan chat pada platform shopee dan Tiktok Shop.

Bagian II : Analisis Peran Leadership 

"Mengapa Leadership berperan penting dalam menjalankan suatu usaha?''

Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri

1 ) Definisi Leadership

Kepemimpinan merupakan suatu proses yang mengarahkan dan mempengaruhi kegiatan-kegiatan yang dilakukan orang-orang dalam suatu kelompok. Pemimpin memiliki kemampuan untuk dapat mempengaruhi orang-orang disekitarnya, menggerakkan mereka, mengarahkan mereka agar dapat sejalan dengan aspirasi dan keinginan dari pemimpin. Pemimpin memiliki ciri khas yang membedakan dari yang lainnya. Menurut Mulyono (2018) Kepemimpinan merupakan kekuatan aspirasional, kekuatan semangat, dan kekuatan moral yang kreatif, yang mampu mempengaruhi para anggota untuk mengubah sikap, sehingga mereka searah dengan kemauan dan aspirasi pemimpin. Padahal semestinya pemimpin merupakan sosok yang menjadi teladan panutan bagi yang dipimpinnya.

Menurut Kartono (2010) dalam Mulyono (2018), pemimpin itu mempunyai sifat, kebiasaan, temperamen, watak dan kepribadian sendiri yang unik khas sehingga tingkah laku dan gayanya yang membedakan dirinya dari orang lain. Gaya atau style hidupnya ini pasti akan mewarnai perilaku dan tipe kepemimpinannya. Sehingga dapat memunculkan beberapa tipe kepemimpinan. Misalnya tipe-tipe kharismatik, paternalistik, militeristik, otokratis, laissez faire, populis, administratif dan demokratis.

  • Tipe Kharismatik memiliki kemampuan dalam menarik orang karena pemimpin tipe ini memiliki ciri khas dalam berbicara yang mampu menghidupkan semangat pada diri seseorang. Pemimpin dengan tipe ini sangat visionaris karena mereka pada umumnya sangat menyukai tantangan dan adanya perubahan. Mereka tidak menganggap bahwa sebuh perubahan adalah mala petaka dan beban baru yang akan dipikul, melainkan suatu peluang dan gerbang baru untuk mencapai tujuan. Namun, karena kecakapan dalam bicara dan menarik banyak orang, pemimpin tipe ini dikatakan sering secara langsung tidak konsisten karena apa yang diucapkan tidak sejalan dengan yang dilakukan.
  • Tipe Paternalistik

Tipe kepemimpinan ini sering disebut tipe kepemimpinan yang memiliki aura kebapakan. Tipe ini menggerakkan orang-orang sekitarnya seperti seorang bapak yang menggerakkan anak-anaknya sehingga tipe ini cenderung sangat menjaga dan melindungi bawahannya sehingga dalam berbagai kesempatan pemimpin tipe ini tidak memberikan kesempatan yang cukup bagi bawahannya untuk mengambil keputusan. Tipe kepemimpinan ini memberikan kelebihan dalam interaksi dan rasa nyaman karena seperti diarahkan oleh orang terdekat.

  • Tipe Militeristik

Pemimpin dengan tipe ini biasanya memiliki kedisiplinan yang tinggi dan senang untuk berlaku formalitas. Dengan kedisiplinan yang tinggi, pemimpin ini juga menuntut bawahannya untuk memiliki kedisiplinan yang tinggi. Pemimpin ini cenderung keras, tidak menyukai kritikan dan menyukai acara-acara formalitas seperti upacara simbolis. Kelebihan dari pemimpin tipe adalah mampu mengarahkan karyawannya untuk dapat fokus dalam mencapai tujuannya serta memastikan pekerjaan masih didalam rute yang sesuai dan telah ditetapkan sebelumnya.

  • Tipe Otokratis

Pemimpin Tipe ini cenderung menganggap kepentingan karyawan tidak begitu penting sehingga membebankan tanggung jawab pada bawahannya. Terkadang, pemimpin tipe ini memperlakukan bawahannya hanya sebagai alat untuk mencapai tujuannya. Pemimpin tipe ini terkadang menggerakkan bawahannya dengan menggunakan pemaksaan yang sifatnya mengancam, sehingga sebagai karyawan untuk menghadapi tipe kepemimpinan ini harus memiliki kesabaran dan berupaya untuk menyelesaikan pekerjaan secara detail dan meminimalisir kemungkinan adanya kesalahan.

  • Tipe laissez faire

Pemimpin dengan tipe ini adalah sosok pemimpin yang memberikan kebebasan bagi karyawannya dalam hal membuat keputusan penting maupun kebebasan dalam pekerjaannya. Pemimpin tipe ini menganggap bahwa setiap karyawannya dapat mebuat keputusan yang tepat sehingga karyawan merasakan tidak adanya tekanan ataupun pembatasan dari pemimpinnya. Hal ini sangat berbeda jauh dengan tipe kepemimpinan otokratis yang cenderung menggerakkan bawahannya dengan pemaksaan. Namun pemimpin tipe ini biasanya tidak ikut terlibat banyak dalam penentuan tugas-tugas karyawan dan cenderung terlihat tidak perduli dengan karyawannya. Mereka membiarkan karyawannya untuk mengatur, dan mengambil keputusan yang dianggap relevan dan hanya terlibat dalam penentuan kebijaksanaan dan tujuan umum.

  • Tipe Populis

Pemimpin tipe ini memiliki kepercayaan teguh pada nilai-nilai masyarakat yang bersifat tradisional. Tipe kepemimpinan ini sangat menghidupkan sikap nasionalisme.

  • Tipe Administratif /eksekutif

Tipe kepemimpinan ini memiliki kemampuan dalam menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang sifatnya administrasi. Tipe kepemimpinan ini dapat menciptakan system administrasi menjadi lebih efisien dan efektif sesuai yang diharapkan oleh suatu organisasi. Tipe ini diharapkan dapat membawa suatu organisasi menuju suatu tahapan perkembangan yang signifikan secara teknis baik berkaitan dengan teknologi, industri, dan perkembangan sosial  di masyarakat

  • Tipe Demokratis.

Tipe kepimpinan ini mampu mengarahkan bawahannya untuk dapat bekerja dengan baik secara tim. Pemimpin tipe ini bersifat sangat terbuka akan kritikan dan menerima segala saran yang diberikan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Pemimpin ini cenderung mendahulukan kepentingan bersama dibandingkan kepentingan pribadi. Biasanya pemimpin tipe ini mendukung adanya inovasi dan kreatifitas dari bawahannya sehingga bawahan dapat mengembangkan kualitasnya secara baik dibawah kepemimpinan demokratis.

2) Fungsi Leadership

Menurut Reza (2010) dalam Lano (2015) Pemimpin memiliki 5 fungsi pokok secara operasional antara lain:

  • Fungsi instruktif, Pemimpin berfungsi sebagai komunikator yang menentukan apa (isi perintah), bagaimana (cara mengerjakan perintah), bilamana (waktu memulai, melaksanakan dan melaporkan hasilnya), dan dimana (tempat mengerjakan perintah) agar keputusan dapat diwujudkan secara efektif. Sehingga fungsi orang yang dipimpin hanyalah melaksanakan perintah.
  • Fungsi konsultatif, Pemimpin dapat menggunakan fungsi konsultatif sebagai komunikasi dua arah. Hal tersebut digunakan manakala pemimpin dalam usaha menetapkan keputusan yang memerlukan bahan pertimbangan dan berkonsultasi dengan orang-orang yang dipimpinnya.
  • Fungsi partisipasi, Dalam menjalankan fungsi partisipasi pemimpin berusaha mengaktifkan orang-orang yang dipimpinnya, baik dalam pengambilan keputusan maupun dalam melaksanakannya. Setiap anggota kelompok memperoleh kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam melaksanakan kegiatan yang dijabarkan dari tugas-tugas pokok, sesuai dengan posisi masing-masing.
  • Fungsi delegasi, Dalam menjalankan fungsi delegasi, pemimpin memberikan pelimpahan wewenang membuai atau menetapkan keputusan. Fungsi delegasi sebenarnya adalah kepercayaan seseorang pemimpin kepada orang yang diberi kepercayaan untuk pelimpahan wewenang dengan melaksanakannya secara bertanggung jawab. Fungsi pendelegasian ini, harus diwujudkan karena kemajuan dan perkembangan kelompok tidak mungkin diwujudkan oleh seorang pemimpin seorang diri.
  • Fungsi pengendalian, Fungsi pengendalian berasumsi bahwa kepemimpinan yang efektif harus berusaha mampu mengatur aktifitas anggota-angotanya secara dengan terarah dalam mengkoordinasi yang efektif, sehingga dapat memungkinkan tercapainya tujuan itu bersama secara maksimal. Dalam melaksanakan fungsi pengendalian, pemimpin dapat mewujudkan melalui kegiatan bimbingan, pengarahan, koordinasi, dan pengawasan

3) Peran leadership dalam menjalankan bisnis usaha Basreng BANAGIH

Dalam menjalankan bisnis Basreng BANAGIH ini, BANAGIH memahami bahwa peranan pemimpin bersifat sangat penting. Dimana pemimpin akan mengarahkan bagaimana strategi dan pelaksaan keberlanjutan usaha dari bisnis ini. Tipe kepemimpinan yang cocok untuk diterapkan dalam bisnis ini adalag tipe kepemimpinan demokratis. Dimana pemimpin tetap perlu mendapatkan berbagai saran dan masukan dari tim untuk perbaikan. BANAGIH memahami bahwa setiap orang yang terlibat dalam bisnis ini adalah sebuah satu kesatuan tim yang solid. BANAGIH juga sangat terbuka dengan adanya inovasi dan kreatifitas dalam bisnis. Hal ini sejalan dengan misi yang telah ditetapkan dari BANAGIH bahwa dalam jangka waktu kedepannya, BANAGIH akan melakukan inovasi dari segi variasi rasa sehingga dapat memperluas jaringan konsumennya.


Bagian III : Porter's Five Generic Strategies

"Bagaimana peran Analisis Porter Five Generic Strategies dalam bisnis BANAGIH?"

Dokpri
Dokpri
Porter's Five Generic Strategies adalah sebuah analisis model yang dikenalkan oleh Michael Porter dengan tujuan mendeskripsikan kerangka analisis pengembangan strategi kompetitif bisnis dengan lima kekuatan. Porter's Five Generic Startegies dapat digunakan untuk melakukan identifikasi struktur dari bisnis serupa sehingga suatu bisnis dapat meningkatkan keunggulannya secara komperatif. Menurut Rahma & Pradhanawati (2018) dalam Hintoro & Wijaya (2021) dengan memanfaatkan lima model kekuatan atau Porter's Five Forces sebagai dasar, disini perusahaan dapat memahami tindakan-tindakan yang diperlukan, seperti implementasi, proses lainnya, dan teknik yang dapat memberikan kontribusi dengan menciptakan nilai nilai dalam berkompetisi bagi setiap perusahaan atau organisasi. Terdapat Lima Kekuatan yang dapat menentukan tingkat persaingan dan menggambarkan daya Tarik pasar dalam suatu bisnis. Kelima kekuatan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:
  • Ancaman Pendatang baru (Threats of new entrants)

Pada kekuatan ini, menjelaskan mengenai presentasi kesulitan dan kemudahan bagi suatu bisnis untuk dapat masuk kedalam lingkup industri bisnis tersebut. Semakin banyak hambatan yang dialami dengan profit yang kecil, akan semakin sedikit jumlah competitor yang masuk kedalam bisnis tersebut. Hal tersebut bersifat kebalikan dimana semakin sedikit hambatannya dengan profit yang besar, maka akan semakin banyak competitor dalam bisnis tersebut. Menurut Fiorenita & Dwianika (2021) dalam Hintoro & Wijaya (2021) menjelaskan bahwa tingkat ancaman pendatang baru diukur berdasarkan kemampuan pendatang baru untuk masuk dan berkompetisi dengan perusahaan lain yang sejenis.

Bisnis BANAGIH adalah bisnis makanan ringan yang saat ini sedang sangat popular diberbagai kalangan usia. Hal ini juga mendorong semakin banyaknya pendatang baru yang masuk dalam bisnis ini. Selain modal yang dibutuhkan tidak terlalu besar, hambatan dalam memulai bisnis ini tidak termasuk sulit karena bahan-bahan yang dibutuhkan mudah untuk didapatkan dan telah familiar bagi banyak orang untuk menkonsumsinya. Oleh sebab itu, BANAGIH adalah salah satu bisnis yang mudah untuk dimasuki oleh pendatang baru, sehingga peran dari adanya inovasi dan kreatifitas sangat penting untuk dapat tetap menarik konsumen. Namun tetap digaris bawahi bahwa dalam proses inovasi tersebut tidak menurunkan kualitas dari produk.

  • Daya Tawar Pemasok (Bargaining power of suppliers)

Daya Tawar Pemasok sangat pengaruh pada keuntungan yang akan didapatkan oleh suatu bisnis. Menurut Pamungkas (2016) dalam Hintoro & Wijaya (2021) menjelaskan bahwa Daya tawar pemasok yang kuat memungkinkan pemasok untuk menjual bahan baku pada harga yang tinggi ataupun menjual bahan baku yang berkualitas rendah kepada pembelinya. Ketergantungan suatu bisnis pada pamasok akan menimbulkan sebuah ancaman bagi bisnis tersebut. Semakin kuat daya tawar pemasok, semakin besar kemungkinan bahwa bahan baku dijual lebih tinggi sehingga hal ini berpengaruh pada keuntungan yang didapatkan karena adanya perubahan biaya pada bahan baku.

Untuk menghindari situasi tersebut, bisnis BANAGIH memiliki beberapa rekanan supplier terkait pemasok bahan baku. Sehingga tidak hanya bergantung pada satu rekanan saja. Pada situasi tertentu, BANAGIH dalam memilih dan menentukan alternatif dengan mencari bahan yang berkualitas sama dengan harga yang lebih rendah. Sehingga dengan strategi tersebut tidak akan mempengaruhi profit yang akan didapatkan oleh BANAGIH.

  • Daya Tawar Pembeli ( Bargaining power of buyers )  

Pada kekuatan ini berkaitan dengan semakin tinggi daya tawar pembeli untuk menuntut harga yang lebih rendah atau menuntut kualitas produk yang lebih tinggi maka akan semakin rendah profit keuntungan atau laba yang didapatkan dalam bisnis tersebut. Menurut Aprillia (2020) dalam Hintoro & Wijaya (2021) Kekuatan ini menilai daya tawar atau kekuatan penawaran dari pembeli/konsumen, semakin tinggi daya tawar pembeli dalam menuntut harga yang lebih rendah ataupun kualitas produk yang lebih tinggi, semakin rendah profit atau laba yang akan didapatkan oleh perusahaan.

  • Ancaman Produk Pengganti (Threat of substitutes)

Pada poin ini menjelaskan terkait adanya ancaman yang muncul bagi suatu bisnis apabila memiliki banyaknya produk pengganti di pasaran. Menurut Widayani (2018) Hintoro & Wijaya (2021) Hambatan atau ancaman ini terjadi apabila pembeli/konsumen berhadapan dengan produk pengganti yang lebih murah atau produk pengganti yang memiliki kualitas lebih baik dengan biaya pengalihan yang rendah. Konsumen akan memiliki kecenderungan memilih produk yang harganya lebih rendah dengan kualitas yang lebih baik atau sama baiknya. Hal ini menyebabkan pengaruh pula pada profit perusahaan.

Dalam menjalankan bisnis BANAGIH, sesuai dengan misi dari BANAGIH untuk terus memperhatikan kualitas, BANAGIH akan tetap berupaya menjaga kepercayaan konsumen melalui rasa yang konsisten dan kualitas yang terjaga. Untuk menghadapi adanya ancaman produk pengganti, BANAGIH mensiasati dengan menawarkan berbagai promo dan potongan harga yang menarik.

  • Persaingan dengan Kompetitor Sejenis (Rivalry among existing competitors)

Menurut Limantoro & Mustamu (2018) dalam Hintoro & Wijaya (2021) dalam model ini, persaingan dengan kompetitor sejenis inilah yang menjadi faktor utama dalam persaingan bisnis. Persaingan bisnis yang kian ketat terjadi jika banyaknya perusahaan pesaing yang merebutkan pangsa pasar yang sejenis. Segala aspek diperlukan untuk mengoptimalkan posisi seperti halnya dengan taktik persaingan harga, promosi, dan peningkatan pelayanan atau jaminan kepada pelanggan.

Bagian IV : Analisis 5P (Product, Price, Promotion, Place, and People)

"Bagaimana Analisis 5P (Product, Price, Promotion, Place, and People) diterapkan pada bisnis BANAGIH?" 

Dokpri
Dokpri

Analis 5P merupakan sebuah kerangka yang menganalisis elemen dalam strategi pemasaran. Analisi 5P ini akan sangat berguna bagi bisnis BANAGIH untuk menentukan bagaimana pengembangan variasi yang akan dilakukan, penentuan harga, strategi pemasaran yang akan dilakukan oleh BANAGIH serta pembaharuan strateginya, penentuan letak dan persebaran produk, hingga pada orang-orang pelaku bisnis yang terlibat dalam bisnis BANAGIH ini.

  • Produk (Product)

Produk merupakan suatu benda ataupun jasa yang dipasarkan dan dijual oleh suatu perusahaan dengan mempunyai nilai jual dan diterima oleh pembeli untuk memenuhi kebutuhan dan memuaskan keinginan pembeli (Dina et.al, 2020). Suatu produk yang diciptakan oleh suatu bisnis pada umumnya memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri yang dapat mampu menarik konsumen. Produk juga menjadi salah satu poin penting untuk menjaga hubungan dan kepercayaan dengan konsumen lewat upaya menjaga kualitas produk dengan baik. Produk yang ditawarkan harus senantiasa menyesuaikan dengan kebutuhan dan trend  yang ada dimasayarakat sehingga dapat memapu memenuhi keinginan dari konsumen.

Dalam bisnis BANAGIH ini produk yang ditawarkan adalah produk olahaan Bakso yang goreng dan dibumbui dengan cita rasa khas yang asin dan gurih dengan daun jeruk. BANAGIH menawarkan 3 varian level pedas yaitu Level 1 original daun jeruk, Level 2 Pedas Sedang Daun Jeruk, Level 3 Sangat Pedas Daun Jeruk guna memenuhi keinginan konsumen agar dapat memilih dan menentukan tingkat kepedasan sesuai selera.

  • Harga (Price)

Harga merupakan satuan ukuran dalam suatu produk, harga dan jumlah uang (kemungkinan ditambah barang) yang dibutuhkan oleh produsen untuk memperoleh kombinasi barang dan pelayanan yang menyertai. Dalam perekonomian harga merupakan unsur bauran pemasaran yang fleksibel artinya dapat berubah secara cepat tergantung dari tingkat persaingan dalam memperebutkan market (Dina et.al, 2020)

Penetapan harga sangat penting dan krusial bagi bisnis BANAGIH ini. Dengan begitu banyaknya competitor dan adanya kemungkinan naik turunnya berbagai bahan baku, penetapan harga pada bisnis BANAGIH harus dipertimbangkan dengan matang. Untuk itu BANAGIH telah memperhitungkan harga jual dengan mempertimbangkan berbagai biaya lainnya yang dapat dijabarkan sebagai berikut:

KETERANGAN

BIAYA/pcs

Biaya produksi

Rp15.000

Harga jual 

Rp23.000

Laba bersih 

Rp8.000

Target Penjualan

80/pcs

Dengan harga ini BANAGIh dapat bersaing dengan kompetitor lainnya dan tetap mampu mempertahankan kualitas dan unggul dari segi rasa yang ditawarkan.

  • Promosi (Promotion)

Promosi merupakan suatu cara untuk mengajak serta mempengaruhi konsumen untuk mencoba suatu produk, sehingga konsumen tertarik dan berminat untuk mencoba sebuah produk yang ditawarkan oleh orang yang melakukan promosi tersebut. Dalam melakukan promosi ini, selalu ada tujuan tertentu yaitu dengan melakukan promosi seseorang dapat mempengaruhi target sasaran yang dimaksud (Dina et.al, 2020)

BANAGIH akan dipromosikan melalui media sosial dengan penjualan produk basreng secara online di marketplace. BANAGIH akan di jual pada beberapa marketplace seperti Shopee dan Tiktok Shop sehingga pelanggan bisa mendapatkan fasilitas pengiriman bebas biaya dan potongan harga dari voucher yang BANAGIH sediakan di marketplace.

  • Distribusi tempat (Place)

Saluran distribusi adalah serangkaian organisasi yang terkait dalam semua kegiatan yang digunakan untuk menyalurkan produk dan status pemiliknya dari produsen dan konsumen (Fajar Laksana, 2008). Distribusi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh bisnis untuk menyalurkan produk yang dibuat kepada konsumen sasaran. Pemilihan tempat akan sangat penting mempertimbangkan aspek seperti kemudahan akses lokasi yang dapat menciptakan rasa nyaman bagi konsumen.

Saat ini BANAGIH masih merupakan bisnis rumahan yang diproduksi belum dalam jumlah yang cukup banyak. Namun dalam jangka panjang, sesuai dengan salah satu perencanaan operasional dari BANAGIH yakni memiliki toko offline tersendiri yang dapat menyimpan stock barang secara memadai serta melakukan pembaharuan strategi bisnis dengan adanya tambahan biaya baru untuk sewa Gedung Bangunan, BANAGIH akan mencari lokasi bisnis yang dapat dengan mudah diakses oleh konsumen dengan menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. BANAGIH juga akan menyediakan tempat parkir dan fasilitas toilet yang bersih dan nyaman bagi konsumen.

  • Manusia (People)

People atau manusia merupakan aset utama dalam industri jasa, terlebih lagi people yang merupakan karyawan dengan performancetinggi (Dina et.al, 2020). People merupakan semua orang yang terlibat dalam pelaksanaan bisnis tersebut baik karyawan, maupun tenaga penjual. Dalam pelaksanaan bisnis BANAGIH akan memperkerjakan sumber daya manusia dari lingkungan sekitar sehingga dapat membuka lapangan pekerjaan baru bagi sekitar dan bermanfaat dalam meningkatkan taraf hidup seseorang menjadi lebih baik. Namun tetep saja BANAGIH akan memastikan dalam pelaksanaan bisnis dalam BANAGIH harus tetap sesuai dengan Standar Operasional Prosedur. Dalam proses produksi BANAGIH, konsistensi bumbu dan takaran harus diperhatikan agar menghindari terjadinya perubahan rasa. Oleh sebab itu, karyawan BANAGIH perlu diberikan pelatihan terlebih dahulu untuk meminimalisir adanya kemungkinan kesalahan yang terjadi.

Bagian V : Analisis SWOT 

"Apa saja yang menjadi Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan Ancaman dalam pelaksanaan bisnis BANAGIH?" 

Dokpri
Dokpri

Analisis SWOT adalah sebuah metode dalam menganalisis dan merumuskan strategi bisnis. Metode tersebut dilakukan dengan menganalisis apa saja yang menjadi sebuah Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan Ancaman dalam bisnis. Menurut Nisak (2013) dalam Mashuri & Nurjanannah (2020) Analisis SWOT (SWOT analysis) yakni mencakup upaya-upaya untuk mengenali kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang menentukan kinerja perusahaan. Informasi eksternal mengeni peluang dan ancaman dapat diperoleh dari banyak sumber, termasuk pelanggan, dokumen pemerintah, pemasok, kalangan perbankan, rekan diperusahaan lain. Banyak perusahaan menggunakan jasa lembaga pemindaian untuk memperoleh keliping surat kabar, riset di internet, dan analisis tren-tren domestik dan global yang relevan.

Sedangkan menurut Jogiyanto (2005) dalam Mashuri & Nurjanannah (2020) SWOT digunakan untuk menilai kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan dari sumber-sumber daya yang dimiliki perusahaan dan kesempatan-kesempatan eksternal dan tantangan-tantangan yang dihadapi.

  • Strengths (kekuatan) menitikberatkan pada keunggulan-keunggulan bisnis yang dimiliki berkaitan dengan para Kompetitor. Keunggulan ini menjadi sebuah kelebihan oleh suatu bisnis karna jika dimanfaatkan secara baik dapat meningkatkan pendapatan bisnis. Pada bisnis BANAGIH memiliki berbagai kekuatan diantaranya:

1) Bahan baku yang mudah ditemukan dan murah. Bahan baku utama BANAGIH adalah bakso ikan segar, dimana bahan ini dapat sangat mudah ditemukan dengan jumlah yang cukup banyak.

2) Bahan baku bisa tahan lama jika disimpan di frezzer

3) Banyak peminat

  • Weakness (kelemahan) menitikberatkan pada keterbatasan dan kekurangan yang dapat menghambat kinerja perusahaan. Keterbatasan tersebut dapat berupa kurangnya fasilitas, modal, kemampuan strategi pemasaran dan strategi manajemen. Analisis SWOT Kelemahan dalam suatu bisnis akan membantu bisnis dalam menemukan sebuah solusi yang dapat mengatasi kelemahan tersebut secara tepat. Pada pelaksanaan Bisnis BANAGIH, kelemahan yang dihadapi adalah:

1)  Proses pembuatan atau pengolahan lama

Dengan proses pembuatan dan pengolahan yang lama, produk BANAGIH akan menjadi lebih awet dan aman untuk disimpan sebagai stock penjualan, sehingga dalam proses pembuatan yang lama tidak menjadi masalah selama output produksi dapat dimaksimalkan.

2) Banyak konsumen yang takut akan penggunaan pengawet

Media pemasaran dan saluran promosi pada berbagai digital platform akan berperan penting dalam membentuk kesan yang baik bagi konsumen. Manajemen dapat melakukan promosi yang menekankan pada penggunaan produk berkualitas sehingga terbentuk kepercayaan konsumen pada produk BANAGIH

  • Opportunities (peluang) menjadi suatu hal yang menguntungkan dalam lingkungan bisnis. Beberapa peluang pada bisnis BANAGIH adalah:

1) Belum terlalu banyak usaha basreng ditoko

2) Belum banyak juga inovasi dalam basreng ini

  • Threats (ancaman)merupakan suatu hal yang  tidak mengguntungkan dalam lingkungan bisnis. Ancaman menjadi pengganggu utama yang harus ditemukan solusinya dalam pelaksanaan bisnis. Beberapa ancaman pada bisnis BANAGIH adalah:

1) Kompetitor basreng cukup banyak

2) Minyak kelapa yang sering naik harganya


Bagian VI : Cost Volume Profit Analysis

"Bagaimanakah perhitungan Cost Volume Profit Analysis pada bisnis BANAGIH?'' 

Dokpri
Dokpri

Cost Volume Profit Analysis merupakan sebuah metode untuk menghitung pengaruh volume penjualan dan biaya produk terhadap keuntungan operasi bisnis. Metode CVP membantu suatu bisnis untuk dapat menentukan keputusan yang akan diambil dalam mengelola suatu bisnis. Menurut Lulaj & Iseni (2018) Cost-Volume Profit Analysis is management tool with which employees as managerial accountants help in making decisions convincing, which have volume of cost depending on activity within the business and implications in profit. But if the management of the enterprise does not apply the CVP analysis during the decision making process, it will result in low performance and profitability. Menurut Beykaei et.al (2020) Cost Volume Profit analysis helps managers to understand the relationships between cost, volume, price, and profit by focusing on (i) selling price per unit, (ii) variable cost per unit, (iii) total fixed costs, and (iv) sales volume.

 Lalu bagaimanakah menerapkan perhitungan Cost Volume Profit Analysis pada bisnis BANAGIH?

  • Harga jual BANAGIH per porsi  : Rp23.000
  • Biaya bahan baku per porsi : Rp15.000
  • Biaya Operasional Tetap Perbulan : Rp15.000.000
  • Laba yang diinginkan perbulan : Rp7.000.000

1) Berapa banyak penjualan yang harus dilakukan BANAGIH untuk mencapai BEP?

Phi   = p (x) -- {a+b(x)}

0       = 23.000 (x) -- (15.000.000) +15.000 (x)}

15.000.000  = 8.000 x

1.875           = x

Sehingga dapat disimpulkan bahwa untuk mencapai titik BEP, BANAGIH harus dapat memproduksi sebanyak 1.875 pcs basreng dalam satu bulan atau sekitar 63 pcs perhari.

2) Berapa banyak penjualan yang harus dilakukan BANAGIH untuk mencapai laba sebesar Rp7.000.000?

Phi   = p (x) -- {a+b(x)}

7.000.000       = 23.000 (x) -- (15.000.000) +15.000 (x)}

22.000.000    = 8.000 x

2.750               = x

Sehingga dapat disimpulkan bahwa untuk mencapai laba sebesar Rp7.000.000 perbulan, BANAGIH harus dapat memproduksi sebanyak 2.750 pcs basreng dalam satu bulan atau sekitar 92 pcs perhari.

3) Berapakah nilai penjualan perhitungan BEP (1) dan perhitungan laba yang diinginkan (2) dalam rupiah?

- 1.875 x 23.000 = Rp43.125.000

- 2.750 x 23.000 = Rp63.250.000

Bagian VII : Break Event Point

"Bagaimanakah perhitungan Break Event Point pada bisnis BANAGIH?''

Dokpri
Dokpri

Break Event Point adalah perhitungan yang dapat membantu analisis menemukan titik minimum penjualan untuk tidak mengalami kerugian. Break event point biasanya disebut sebagai titik impas yang menunjukkan kondisi tingkat penjualan dengan modal yang digunakan berada dalam posisi yang sama. Pada titik BEP suatu bisnis tidak mengalami kerugian maupun keuntungan.  Break Even Point berkaitan erat dengan CVP, dimana BEP menjadi alat utama dari perhitungan CVP. Menurut Garrison (2012) dalam Alnasser et.al (2015) Break-Even-Point is not an end target by itself, but it is one of the important tools used to measure the profitability of a firm. Break-Even-Point can be defined as the point where total revenue equals total variable and fixed expenses

Break-even analysis is sometimes defined in terms of: principal return analysis, break even analysis, or load-volume-profit. Break-even analysis is a method of analysis by studying the relationship between fixed expenses, variable expenses, profit and volume of activity (production / sales). Thus, in this analysis, there are at least three elements that must be considered, namely expenses, volume of activities, and profits (Utami & Mubarok, 2021).

Break Even Point membagi biaya menjadi dua yaitu:

  • Biaya Tetap (Fixed Cost)

Biaya Tetap merupakan suatu biaya yang dikeluarkan bisnis dalam jumlah yang tetap dan tidak berubah berapapun output yang dihasilkan dalam usaha tersebut. Secara singkat, meskipun suatu usaha akan mengalami peningkatan ataupun penurunan pada suatu waktu, biaya tetap tidak berubah dan tidak terpengaruh akan perubahan tersebut.

  • Biaya Variabel (Variable Cost)

Biaya Variabel merupakan suatu biaya yang bergantung terhadap jumlah keluaran (output) yang dihasilkan dalam suatu bisnis. Biaya variable dapat berubah dengan dipengaruhi adanya tingkat aktivitas yang meningkat ataupun menurun.

Bagaimanakah cara menghitung Rasio Kontribusi Margin,  BEP dalam Unit, dan BEP dalam Rupiah?

  • Harga jual BANAGIH per porsi  : Rp23.000
  • Biaya bahan baku per porsi : Rp15.000
  • Biaya Tetap Perbulan : Rp15.000.000

1) Rasio Kontribusi Margin merupakan perhitungan yang didapatkan dari selisih pengurangan harga jual dengan biaya variable suatu produk. Rumus perhitungan Rasio Kontribusi Margin adalah:

Rasio Kontribusi Margin = Harga Jual Perunit -- Biaya Variabel

Pada bisnis BANAGIH, Rasio Kontribusi Marginnya adalah sebagai berikut:

Rasio Kontribusi Margin = 23.000 -- 15.000

Rasio Kontribusi Margin = 8.000

2) BEP dalam Unit merupakan perhitungan BEP yang dinyatakan dalam bentuk unit atau jumlah yang menunjukkan berapa banyak penjualan produk dilakukan. Rumus BEP dalam Unit adalah:

BEP dalam Unit = Biaya Tetap / (Harga Jual per unit -- biaya variable per unit)

Berapa banyak penjualan yang harus dilakukan BANAGIH untuk mencapai BEP?

BEP dalam Unit = Biaya Tetap (Harga Jual per unit -- biaya variable per unit)

BEP dalam Unit = 15.000.000 / (23000-15000)

BEP dalam Unit =  1.875 pcs

Sehingga dapat disimpulkan bahwa untuk mencapai titik BEP, BANAGIH harus dapat memproduksi sebanyak 1.875 pcs basreng dalam satu bulan.

3) BEP dalam Rupiah merupakan perhitungan BEP yang dinyatakan dalam rupiah harga penjualan. Rumus BEP dalam Rupiah adalah:

BEP dalam Rupiah : Biaya Tetap Produksi / Rasio Kontribusi Margin Perunit x Harga Per unit

Maka perhitungan BEP dalam Rupiah pada Bisnis BANAGIH adalah:

BEP dalam Rupiah = 15.000.000 / 8000 x 23.000

BEP dalam Rupiah = Rp43.125.000

Sehingga dapat disimpulkan bahwa untuk mencapai titik BEP, BANAGIH harus mencapai penjualan sebanyak 1.875 pcs (dalam unit) dan Rp43.125.000 (dalam rupiah). Penjualan dalam titik BEP ini bukan menunjukkan titik dimana perusahaan mendapatkan keuntungan maupun kerugian. Titik ini menunjukkan kondisi impas yakni tidak mengalami keuntungan maupun kerugian.

Kesimpulan

  • Pada Proposal Bisnis BANAGIH ini kita telah melakukan perumusan strategi bisnis visi dan misi, analisis kepemimpinan, Penerapan Porter's Five Generic Strategies, Analisis 5P, Analisis SWOT, Analisis Perhitungan CVP, serta Perhitungan BEP.
  • Visi dan Misi membantu bisnis menjadi terarah dan memiliki tujuan untuk pencapaian baik secara jangka pendek maupun jangka panjang. Visi Misi pada bisnis BANAGIH akan membawa BANAGIH akan berfokus dalam hal menjaga kualitas serta inovasi dari segi variasi rasa.
  • Analisis Kepemimpinan sangat berpengaruh pada kelangsungan bisnis BANAGIH karena erat kaitannya dengan pengambilan keputusan dan menyatukan tim menjadi satu kesatuan tim yang solid.
  • Porter's Five Generic Strategies mengarahkan bisnis BANAGIH untuk dapat mengindentifikasi pendekatan strategis yang tepat untuk diterapkan pada bisnis BANAGIH.
  • Analisis 5P membantu bisnis BANAGIH untuk dapat menjalankan bisnis dengan strategi pemasaran yang tepat, efisien, dan efektif
  • Analisis SWOT membantu bisnis BANAGIH untuk dapat memaksimalkan potensi kelebihan dan peluang usaha serta menyelesaikan masalah yang dibutuhkan pada kelemahan dan tantangan dalam bisnis
  • Analisis CVP membantu menghitung pengaruh volume penjualan dan biaya produk terhadap keuntungan operasi bisnis. Metode CVP membantu suatu bisnis untuk dapat menentukan keputusan yang akan diambil dalam mengelola suatu bisnis
  • BEP membantu bisnis untuk menganalisis titik impas dimana suatu bisnis tidak mengalami kerugian maupun keuntungan. Sehingga untuk mendapatkan profit, suatu bisnis dapat melampaui nilai dari titik impas tersebut.
  • Dengan berbagai analisis yang telah dilakukan dan disesuaikan dengan strategi pemasaran yang tetap, bisnis BANAGIH layak untuk dijalankan menjadi suatu bisnis yang berpotensi besar dan menjanjikan. Berdasarkan perhitungan CVP dan BEP, BANAGIH yakin akan mampu melampaui target penjualan produk dengan memanfaatkan strategi pemasaran pada berbagai platform sosial media. Namun tetap seiring dengan semakin bertambahnya kompetitor dibidang sejenis, BANAGIH harus tetap melakukan inovasi yang berkelanjutan, mempertahankan konsistensi rasa, serta mengikuti trend kebutuhan masyarakat sehingga selalu siap menghadapi perubahan yang tidak pasti dimasa depan.

Daftar Pustaka

Alnasser, D. N., Shaban, D. O., & Al-Zubi, D. Z. (2014). The Effect of Using Break-Even-Point in Planning, Controlling, and Decision Making in the Industrial Jordanian Companies. International Journal of Academic Research in Business and Social Sciences, 627-628.

Anwar, Jamal, B., & Govand. (2021). Porter's Generic Competitive Strategies and its influence on the Competitive Advantage. International Journal of Advanced Engineering, Management and Science, 43.

Beykaei, S., Abekah, J., & Rahim, A. (2020). Integration of Cost Volume Profit Analysis under Uncertainty in Profit Planning: A Current Application. Strategies in Accounting and Management, 1.

Fahrina, D. A., Yulianti, F., & Lestari, B. (2020). ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN PENJUALAN PADA MEBEL DINA BANJARMASIN. Retrieved from http://eprints.uniska-bjm.ac.id/2151/1/ARTIKEL%20ILMIAH.pdf

Lulaj, E., & Iseni, E. (2018). Role of Analysis CVP (Cost-Volume-Profit) as Important Indicator for Planning and Making Decisions in the Business Environment. European Journal of Economics and Business Studies, 100.

Muslim, M. (2017). MEMBANGUN VISI PERUSAHAAN. JURNAL ESENSI , 149.

Nurjannah, Mashuri, & Dwi. (2020). ANALISIS SWOT SEBAGAI STRATEGI MENINGKATKAN DAYA SAING. Jurnal Perbankan Syariah, 99.

Orhan, G., Erdoan, D., & DurmaZ, V. (2014). Adopting mission and vision statements by employees: The case of TAV Airports. pp. 261-262.

Utami, Y., & Mubarok, A. (2021). DETERMINING PRODUCTS OR SERVICES PRICING ON MSME USING BREAK EVEN POINT ANALYSIS METHOD. International Journal of Economics, Business and Accounting Research (IJEBAR), 9, 19.

Wijaya, Hintoro, S., & Fritz, A. (2021). ANALISIS STRATEGI BERSAING PADA BIZNET BRANCH SALATIGA MENGGUNAKAN PORTER'S FIVE FORCES. JURNAL EKONOMI MANAJEMEN SISTEM INFORMASI, 731-732.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun