Mohon tunggu...
ZYANDA AYU FIANSYAH
ZYANDA AYU FIANSYAH Mohon Tunggu... Lainnya - seorang staff

Zyanda Ayu Fiansyah 43121110074 Universitas Mercubuana Kewirausahaan 1 Dosen : Prof. Dr. Apollo, Ak., M.Si. Universitas Mercu Buana Menteng

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

TB 2 - KWH

29 Mei 2023   16:13 Diperbarui: 29 Mei 2023   16:17 901
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3) Berapakah nilai penjualan perhitungan BEP (1) dan perhitungan laba yang diinginkan (2) dalam rupiah?

- 1.875 x 23.000 = Rp43.125.000

- 2.750 x 23.000 = Rp63.250.000

Bagian VII : Break Event Point

"Bagaimanakah perhitungan Break Event Point pada bisnis BANAGIH?''

Dokpri
Dokpri

Break Event Point adalah perhitungan yang dapat membantu analisis menemukan titik minimum penjualan untuk tidak mengalami kerugian. Break event point biasanya disebut sebagai titik impas yang menunjukkan kondisi tingkat penjualan dengan modal yang digunakan berada dalam posisi yang sama. Pada titik BEP suatu bisnis tidak mengalami kerugian maupun keuntungan.  Break Even Point berkaitan erat dengan CVP, dimana BEP menjadi alat utama dari perhitungan CVP. Menurut Garrison (2012) dalam Alnasser et.al (2015) Break-Even-Point is not an end target by itself, but it is one of the important tools used to measure the profitability of a firm. Break-Even-Point can be defined as the point where total revenue equals total variable and fixed expenses

Break-even analysis is sometimes defined in terms of: principal return analysis, break even analysis, or load-volume-profit. Break-even analysis is a method of analysis by studying the relationship between fixed expenses, variable expenses, profit and volume of activity (production / sales). Thus, in this analysis, there are at least three elements that must be considered, namely expenses, volume of activities, and profits (Utami & Mubarok, 2021).

Break Even Point membagi biaya menjadi dua yaitu:

  • Biaya Tetap (Fixed Cost)

Biaya Tetap merupakan suatu biaya yang dikeluarkan bisnis dalam jumlah yang tetap dan tidak berubah berapapun output yang dihasilkan dalam usaha tersebut. Secara singkat, meskipun suatu usaha akan mengalami peningkatan ataupun penurunan pada suatu waktu, biaya tetap tidak berubah dan tidak terpengaruh akan perubahan tersebut.

  • Biaya Variabel (Variable Cost)

Biaya Variabel merupakan suatu biaya yang bergantung terhadap jumlah keluaran (output) yang dihasilkan dalam suatu bisnis. Biaya variable dapat berubah dengan dipengaruhi adanya tingkat aktivitas yang meningkat ataupun menurun.

Bagaimanakah cara menghitung Rasio Kontribusi Margin,  BEP dalam Unit, dan BEP dalam Rupiah?

  • Harga jual BANAGIH per porsi  : Rp23.000
  • Biaya bahan baku per porsi : Rp15.000
  • Biaya Tetap Perbulan : Rp15.000.000

1) Rasio Kontribusi Margin merupakan perhitungan yang didapatkan dari selisih pengurangan harga jual dengan biaya variable suatu produk. Rumus perhitungan Rasio Kontribusi Margin adalah:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun