Mohon tunggu...
Zuzun Ana Saputri
Zuzun Ana Saputri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UIN Sunan Ampel Surabaya

berusaha menjadi pribadi yang produktif

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kemunduran Bangsa Eropa Akibat Ditinggalkannya Filsafat pada Abad Pertengahan

30 Oktober 2021   19:30 Diperbarui: 31 Oktober 2021   20:02 2211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Perjalanan filsafat di abad pertengahan nyaris terhenti akibat adanya monopoli dogma-dogma Gereja. Karena adanaya dominasi Gereja mengakibatkan ilmu pengetahuan dan sains yang telah berkembang pada masa klasik mulai hilang.

Pada masa ini manusia tak lagi memiliki wewenang untuk mengutarakan argumennya dan sama sekali tidak memiliki kebebasan dalam mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya. 

Para ahli filsuf pada saat ini juga tidak memilki kuasa untuk mengembangkan ilmu-ilmu yang telah dipelajari dari para filsuf terdahulu. Akibatnya pada abad pertengahan ini tidak ada kegiatan dalam bidang keilmuan yang ada hanyalah perkembangan agama (teologi)  saja.

Terlalu fokusnya pada bidang teologi ini mengakibatkan perkembangan IPTEK tak lagi berjalan. Berpacu pada agama saja, tidak dibarengi dengan pemikiran membuat segala hal mengalami penghambatan. Bukan hanya dalam bidang pengetahuan saja yang terhambat, melainkan dari bidang politik dan ekonomi pun mengalami penghambatan karena tidak adanya lagi inovasi-inovasi yang muncul.

PENUTUP

Adanya fanatisme yang berlebihan pada agama dan menutup rapat-rapat jalan Filsafat mengakibatkan manusia berada dalam kehidupan yang tidak seimbang. 

Adanya dominasi gereja yang awal mula tujuannya adalah membimbing umat manusia ke arah hidup yang saleh tetapi disisi lain adanya kekangan terhadap pemikiran dan kebebasan manusia  mengakibatkan adanya sebuah keterbatasan untuk mengeksplor diri. Sehingga, manusia bukan lagi menjadi makhluk yang mempunyai perasaan, pikiran, keinginan, dan cita-cita untuk menentukan masa depannya sendiri namun hanya sebatas pionir-pionir dalam kehidupan saja.

Untuk itulah mengapa dalam kehidupan harus ada keseimbangan dalam hal apapun. Agama dan dunia merupakan dua hal yang wajib dipelajari dan dikembangkan. Jika tidak ada keseimbangan antara keduanya, maka hanya akan mengakibatkan berat sebelah yang artinya hanya ada kesesatan didalamnya (Hidayatullah, 2006).

DAFTAR PUSTAKA

Gazalba, S. (1992). Sistematika Filsafat. Bulan Bintang. Jakarta.

Hidayatullah, S. (2006). Relasi Filsafat dan Agama (Perspektif Islam). Jurnal Filsafat, 16(2), 128--148. doi.org

Ramon, T. (2020). PERKEMBANGAN FILSAFAT ILMU PADA ABAD PERTENGAHAN (Tinjauan terhadap Periode Skolastik Kristen dan Skolastik Islam). Toward a Media History of Documents, 12--26.

Sumanto, E. (2017). Pemikiran Filsafat Politik (Studi Komperatif Al-Farabi dengan Thomas Aquinas). El - Afkar, 6, 1--12.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun