[Teman-teman, ada kakak kelas kita yang memang sengaja kumasukkan dalam grup ini. Semoga menambah tali silaturahmi kita] kata admin grup SMA yang kini menjadi orang terkenal.
Grup pun menjadi riuh dengan komentar-komentar yang bernada banyolan. Memang ada beberapa anggota grup WA yang selalu aktif dan hampir setiap hari rajin menyapa. Ada juga yang hanya menyimak, mungkin terlalu sibuk dengan aktivitasnya. Ada juga yang hanya berperan sebagai  anggota tidak aktif. Namanya  WA grup, postingannya pun beragam.
Aku sendiri lebih memilih sebagai silent reader, karena menjaga hati saja.
Benar saja, beberapa menit kemudian, admin grup memenuhi janjinya. Sebuah nama yang belum pernah aku kenal, tapi nuraniku mengatakan bahwa kenal sekali dengannya.
Jaka Sembada, ya ... sebuah nama yang mempunyai clue bagi diriku. Rasa penasaranku pun mulai mengajak untuk mencari informasi lebih banyak tentang Jaka.
Aku adik kelas yang diam-diam pernah mengaguminya, kini mulai membuntutinya.
Kukurim pesan pribadi  pada admin grup.
[Maaf, Pak Arka, Pak Jaka itu benar rumahnya Ling. Gebalan? Kok di belakang namanya ada embel-embel Gebalan?]
Butuh waktu beberapa menit untuk menanti jawaban pesanku.
Maklum, Pak Arka  kan seorang pejabat, orang penting, pasti sibuk. Pesanku dibalas saja sudah syukur Alhamdulillah, pikirku dalam hati.
[Ya, rumahnya kan Ling. Gebalan, jika nggak percaya tanya sendiri, Lia. Oh, ya dia yang suka nyanyi itu lho, dulu kelasnya IPA dan Seni.]