Kubujuk anak kucing tersebut untuk segera turun. Suaranya makin keras, mungkin ada sedikit rasa takut. Kutarik dahan yang agak besar agar aku dapat meraihnya, tapi anak kucing tersebut malah makin tinggi.
Beberapa  anak laki-laki yang sedang lewat akhirnya mau membantuku mengambil anak kucing tersebut.  Dengan sedikit susah payah mereka berhasil menurunkan anak kucing itu. Kini anak kucing yang bulunya  berwarna abu-abu itu sudah ada di tanganku.
Kembali aku mencari induknya yang tadi lari karena ketakutan saat melihat kedatanganku.  Induk kucing ternyata bersembunyi di balik batu besar. Anak kucing kedekatkan padanya, tidak berapa lama kemudian induknya mendekati. Anak kucing itu pun berhenti mengeong, mungkin bergembira  karena bertemu lagi dengan induknya. Induk kucing akhirnya menjilati anaknya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H