Sampai di rumah aku bersikap biasa saja seperti tidak terjadi apa-apa. Suami rupanya memperhatikan sikapku.
"Gimana jika gelangnya nggak ketemu?"
"Ya nggak apa-apa, Mas. Toh bagiku nggak punya perhiasan pun tidak masalah. Aku sendiri nggak begitu suka perhiasan. Nyawa saja hanya titipan, toh Mas, yang dapat diambil sewaktu-waktu. Hanya yang aku khwatirkan jika Mbak Win tanya gelang yang telah diberikan, harus jawab apa?"
"Gampang, jawab saja, disimpan gitu, kan beres," jawab Mas Yusup seakan menghiburku.
Aku pun tersenyum mendengar penuturannya.
Hingga aku  setua ini, dan memiliki empat anak, salah satunya perempuan, tidak suka dengan perhiasan dalam bentuk apa pun.
Ketika hari raya idul fitri tiba, anak perempuanku yang saat itu masih berusia SD, kuminta memakai perhiasan yang tidak seberapa, karena akan bertemu dengan saudara. Namun dia pun malah menjawab yang bikin aku geleng kepala.
"Aku nggak suka perhiasan. Lepas saja, Bu."
 Apakah ketidaksukaan pada suatu benda itu menurun?
Magelang, 22 Oktober 2020