IDENTITAS BUKU
Judul Buku : Pokok-Pokok Sosiologi Hukum
Penulis : Prof. Dr. Soerjono Soekanto. S.H., M.H.
ISBN : 979-421-131-1
Jumlah Halaman : 270
Tahun Terbit : 2021
Penerbit : PT RajaGrafindo Persada
IDENTITAS REVIEWER
Nama : Zulvia Eka Cahyani
NIM : 222111015
Kelas : HES 5E
Mata Kuliah : Sosiologi Hukum
HASIL REVIEWÂ
Sosiologi hukum dikembangkan untuk menjelaskan bagaimana hubungan timbal balik terhadap perilaku dan hukum. Dalam buku Pokok-Pokok Sosiologi Hukum karya Prof. Dr. Soerjono Soekanto, S.H., M.A. mempunyai lima bab yang masing-masing mempunyai sub bab sendiri.
BAB I
Pada uraian bab pertama buku ini merupakan suatu introduksi mengenai eksistensi sosiologi hukum dimana pada awalnya seorang sosiolog kesulitan untuk menguasai seluruh data tentang hukum. Walau begitu, melihat adanya fakta bahwa masyarakat tidak akan mengikuti hukum apabila hukum tidak memahami masyarakat terlebih dahulu. Seperti fakta sampai sejauh manakah keputusan pengadilan mengenai pelamggaran lalu lintas dalam mengurangi pelanggaran llau lintas serta sejauh mana peranan hakim dalam mengubah masyarakat melalui putusannya.
BAB II
 Bab kedua buku ini, membahas mengenai apa saja aliran yang mempengaruhi terbentuknya sosiologi hukum. Setiap aliran memliki pendapat yang berbeda, pada aliran Madzhab Formalitis hukum didasarkan pada kekuasaan dari penguasa. Aliran Madzhab Sejarah dan Kebudayaan menganggap hukum hanya dapat dimengerti melalui kerangka sejarah dan kebudayaan. Aliran Ultilitarianism menganggap hukum harus mewujudkan keadilan dan penderitaan. Aliran Social Jurispudence menganggap bahwa hukum harus sesuai moral yang berlaku. Serta aliran Realisme Hukum menganggap hakim harus memilih mana yang menang dan kalah.
BAB III
Bab ketiga buku ini menyinggung mengenai kaidah sosial dan hukum. Sebagai mana dalam kehidupan masyarakat sosial pasti tidak jauh dari kelompok masyarakat, kekuasaan, dan lembaga masyarakat. Walau dengan begitu, hukum tetaplah mengikat pada semua golongan.
BAB IV
Hukum dipergunakan guna mengubah masyarakat, akan tetapi dalam lembaga masyarakat, hukum bukanlah satu-satunya alat pengendali sosial, sehingga harus diperhatikan bahwa sejauh mana hukum telah melembaga atu bahakan telah mendarah daging dakam masyarakat yang bersangkutan.
BAB V
Dalam bab terakhir buku ini, lebih menekankan bahwa hukum dapat berjalan tergantung masyarakat dan kelembagaanya. Pada implementasinya suatu tindakan dapat dikatakan penyimpangan atau tidak, tergantung bagaimana orang-orang lain melihat hal tersebut.
KELEBIHAN BUKU:
Penggunaan bahasa Indonesia yang lugas dan mudah dipahami.
Pembahasan yang mendalam mengenai teori sosiologi hukum.
Dapat digunakan sebagai pengantar bagi orang yang akan mempelajari hukum serta kalangan lainya seperti praktisi hukum.
KEKURANGAN BUKU :
Kurangnya contoh kasus yang relevan terutama pada saat ini
Tidak adanya perbandingan dengan sistem hukum di negara lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H