Banyak guys, dari beberapa media telah memaparkan strategi pemerintah dalam menghadapi pelemahan dollar diantaranya menekan laju impor melalui penyesuaian tarif pajak di beberapa komoditas impor, meningkatkan hasil ekspor, himbauan untuk penggunaan Rupiah, menekan spending, dll. BI sebagai lembaga pemegang kebijakan moneter di Indonesia juga telah menggelontorkan sejumlah banyak dollar AS untuk mengintervensi valas untuk mengimbangi penguatan dollar. Selain itu BI juga menaikkan suku bunga acuan, meskipun kita sama -- sama memahami bahwa kenaikan suku bunga bank seperti 2 mata pisau, menarik bagi investor tetapi bisa jadi terseok -- seok bagi pelaku usaha/perorangan (khususnya yang punya hutang).
Terus kita bisa apa?
Ini pertanyaan paling berat sih, karena mau bantuin negara dengan nukerin dollar ke Rupiah juga nggak punya dollar, mau bantuan biayain negara lewat beli SBR 004 (Saving Bond Ritel) tapi kagak punya duit, ditunda traveling ke luar negerinya supaya dollar nya nggak jalan -- jalan di luar negeri, ya ela boro -- boro main ke luar negeri, main ke alun -- alun kabupaten aja uda emejing yes, palingan cuma bisa ikutan gerakan belilah produk -- produk dalam negeri
ya gimana dong sudah jadi daftar langganan tetap mamang pecel penyet samping kosan, biasakan naik kendaraan umum, kalau ini mah no choice buat anak kosan sebagai langkah penghematan. Hehehehe. Btw, kalau ditelaah naik kendaraan umum itu sebagai upaya penghematan konsumsi BBM, biar beban pemerintah beli minyak mentah nggak semakin berat ya (menekan alokasi subsidi untuk BBM).
Gimana sudah sedikit tercerahkan kan bagaimana kondisi fundamental Indonesia?
Pada intinya keep calm and act wisely ya guys termasuk ketika liat ratusan saham -- saham rontok di pasar modal Indonesia, tak terkecuali saham LQ45 sebagai saham -- saham andalan. Di tengah kondisi yang seperti ini, nggak salah bersikap reaktif tapi harus wise ya dan jangan panik dulu bahwa pelemahan Rupiah ini akan berujung pada financial crisis. Setiap kondisi sulit pasti ada jalan keluarnya tapi menormalisasi kondisi perekonomian itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Kita sudah melewati peristiwa mencekam sejenis krisis 1998 ataupun krisis global 2008. Jika dipantau lebih jauh, dollar mulai menjinak di angka 14,800 (6/Sep), everything will be fine. Doa dan harapan bersama kita adalah semoga Indonesia bisa tumbuh lebih baik.
Salam Sayang untuk Indonesia dan Rupiah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI