Bahkan aku masih harus mempertanyakan pada diriku.
Benarkah aku bangga menjadi bagian dari Indonesia?
Sebangga apa aku menjadi warga negara Indonesia?
Oh, Ibu Pertiwi,
Maafkan aku.
Maafkan atas lunturnya ideologi yang pernah kubangun bahkan kandas.
Maafkan atas kecintaanku akan negara ini yang hanya sebatas ucapan.
Maafkan atas kecintaanku yang seolah hanya dalam kepura – puraan.
Maafkan atas ke–Indonesia–anku yang abal – abal ini.
Di usia 71 tahun kemerderkaan,
Aku tidak bisa berdoa agar beban masalahmu diperingan karena nyatanya toh masalah yang kamu hadapi teramat besar dan kompleks.