Mohon tunggu...
Zulkipli Nusra
Zulkipli Nusra Mohon Tunggu... Editor - Jurnalis Independent Indonesia

Penulis- Perangkai Kata kata, Penentu Alur Bangsa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menyoal Sundutan Isu dan Tremor Kebangkitan Pariwisata Bali

5 Juli 2023   23:14 Diperbarui: 5 Juli 2023   23:35 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pandemi Covid 19 membuat seantero Dunia merasakan dampaknya, tak  terkecuali bagi indonesia dan juga sektor unggulan pendulang investasi andalan republik ini yakni "PARIWISATA".

Dahsyatnya gempuran awal covid dibaraengi juga dengan dahsyatnya gempuran informasi ketika bali sebagai penyumbang terbesar Devisa di sektor Pariwisata harus terseok seok berusaha bangkit menghidupkan "mesin" industri pariwisatanya.

Hal ini menjadi perhatian khusus dan pekerjaan rumah bagi paket Pasangan Gubernur Bali dan Wakilnya dalam menstarter atau bahasa kerennya mulai membakar uang guna menghidupkan mesin yang etrdampak.

Hal ini dibuktikan dengan memulai membenahi berbagai bentuk peraturan yang dianggap usang di sekter terkait,, membangun infrastruktur dan bahkan bertarung menhadapi bali baru bali baru yang didesain Jakarta yang seyogyanya dipakai untuk mendongkrak Balinya Pulau Dewata di sektor industrialisasi pasar pariwisata nasional.

Para putra terbaik bali banyak menyumbangkan pemikirannya dalam upaya mengembalikan daulat pariwisata sebagai penyumbang devisa bagi Jakarta. Namun, sayangnya proses ini memakan waktu, dan tidak bisa dipragmatiskan sebab tumpuan pariwisata bali berakar pada Budaya dan tradisi, bukan sekedar Industri Pariwsata berbasis minat, hobi dan bahkan jiwa hedon dan dalih dalih memanjakan wisatawan kelas atas.

Fenomena awal imbas dari perang rusia ukraina, Pulau bali disibukkan oleh kebijakan peloggaran Visa On Arrival oleh pemerintah pusat melalui Dirjen Imigrasi kemenkumham. Nawaitunya baik sehingga bali khususnya dan Indonesia tidak kehilangan pangsa turis asing.

Dimana, Direktorat Jenderal Imigrasi menerbitkan Surat Edaran Nomor IMI-0700.GR.01.01 pada 14 September 2022 dalam rangka mendukung pariwisata berkelanjutan pasca membaiknya situasi pandemi Covid-19. Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa Warga Negara Asing (WNA) subjek Visa on Arrival bisa menggunakan VoA untuk beberapa kegiatan selain pariwisata, salah satunya pembicaraan bisnis.

Diperkirakan 70.000 WNA Rusia dan Ukraina yang terkena dampak perang memasuki pulau bali.

Disamping itu, dengan Target ementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mencatat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara sampai Oktober Tahun lalu telah diklaim  melampaui target. Tercatat ada 3,92 juta kunjungan dari target 3,6 juta kunjungan.

Pihak Imigrasi sendiri mengeluarkan statement bahwa di Bulan Juni 2023 atau semester pertama Imigrasi Ngurah Melayani 5,16 juta Perlintasan Imigrasi, sedangkan Target Kemanparekraf pada Tahun 2023 ini adalah 8,5 Juta wisatwan Mancanegara.

Efek Bule ugal ugalan yang menjadi viral atau diviralkan menjadi fenomena menarik dibalik makin derasnya kunjungan wisatawan ke Bali. hal ini sempat membuat gubernur Bali gerah atas perilaku mereka namun lantas kebijakan pengetatat hingga deportasi menjadi alternatif jitu menyaring paket kemasan pariwisata bali yang yang ramah dan berakar pada budaya ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun