Mohon tunggu...
Zulkarindah Fida Roini
Zulkarindah Fida Roini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya adalah mahasiswi Prodi Pariwisata, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada

Saya memiliki hobi travelling, backpacker, dan berolahraga. Olahraga favorit saya adalah bulu tangkis.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Kuliner Sambil Mancing di Ledok Gebang

16 Desember 2023   21:09 Diperbarui: 24 Desember 2023   00:32 1154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cumi Goreng Tepung (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Saran saya, pilihlah lokasi yang berada di tengah kolam. Jangan memilih tempat di tepi kolam karena sedikit ikan yang berenang hingga ke tepi. 

Sembari memancing, kami mengobrol dengan pengunjung lain. Kami memberi semangat satu sama lain. Waktu itu kami mengobrol dengan salah satu pengunjung, yaitu seorang ibu-ibu yang sedang memancing bersama keluarga kecilnya. Kami meminta tips agar dapat ikan.

Karena sudah hampir 2 jam memancing, saya dan kedua teman saya belum mendapatkan ikan sama sekali. Ibu itu memberikan beberapa tips, “Itu kailnya kurang dalem mba, dipanjangin dulu! Ditunggu dulu! Sabar, nunggu ikannya makan umpan dulu baru ditarik. Jangan buru-buru,”. Mendengar dukungan dan nasehat dari pengunjung lain, saya sangat senang. “Eheheh iya Bu, makasih. Saya belum pernah mancing soalnya,” saya menimpali Ibu tersebut.

Sayangnya, meskipun sudah dua jam, kami tetap tak kunjung dapat ikan. Meskipun begitu kami tidak menyerah. Karena normalnya, untuk memesan makanan kami harus mendapatkan ikan terlebih dahulu, baru ditimbang kemudian dimasak. Sebenarnya bisa saja langsung pesan, tapi kami merasa bahwa cara itu kurang seru. Jadi, kami memutuskan untuk terus memancing sampai dapat ikan. 

Suasana di Ledok Gebang penuh kehangatan. Tidak ada pengunjung yang datang sendirian. Rata-rata datang bersama keluarga ataupun kekasihnya. Namun, tidak sedikit juga yang datang bersama teman seperti saya. Semuanya memancing sambil mengobrol. Menghabiskan waktu bersama dan sejenak melupakan gadget.

Semuanya fokus memancing dan membangun hubungan satu sama lain. Bahkan ada segerombolan lelaki yang sampai menggali tanah dekat kolam demi mendapat cacing sebagai umpan ikan. Melihat mereka bersenang-senang, saya ikut senang. Kehangatan yang mereka sajikan cukup menghibur kemalangan saya dalam memancing. Bahkan saya ikut senang setiap kali ada pengunjung yang mendapatkan ikan. 

Suasana di Ledok Gebang membuat waktu terasa begitu cepat. Kami terlalu sibuk memancing dan menikmati kehangatan sekeliling sampai tidak terasa satu jam telah berlalu. Karena sudah terlalu lama, akhirnya saya dan kedua teman saya menyerah. Kami memutuskan untuk memesan langsung saja ke kasir.

Sesampainya ke kasir, kami meminta buku menu dan kertas pesanan. Saya sempat menanyakan menu best seller kepada karyawan yang berjaga. “Menu yang best seller di sini apa mbak? Saya bingung mau pesan apa. Kelihatan enak semua.” Dengan ramah, karyawan tersebut menjawab “Paling laris di sini nila bakar sama nila bakar pedas mbak.” Mendengar itu, saya langsung memantapkan diri memesan nila bakar pedas.

Kasir Ledok Gebang (Sumber: Dokumentasi pribadi)
Kasir Ledok Gebang (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Setelah mendapat buku menu, kami kembali ke meja makan. Sejujurnya, saya cukup kaget ketika melihat harga per porsi masakan yang ada di menu. Menurut saya cukup mahal. Untuk ikan bakar atau goreng sendiri dibandrol dengan harga Rp110.000 per kilo. Sedangkan olahan seafood lainnya kurang lebih Rp 50.000 per porsi.

Waktu itu kami memesan Nila asam manis, nila bakar pedas, cumi goreng tepung, nasi putih, lalapan, dan sambal. Untuk minumnya, kami memesan es teh manis. Total yang kami bayarkan Rp 183.000. Bagi mahasiswa, jika ingin makan di sini, pastikan kamu berhemat di hari-hari sebelumnya agar keuangan tetap stabil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun