Ayahnya pergi entah ke mana
Ibunya mati ataupun masih berkelana
Adiknya berpamit merantau merana
Kakaknya berjanji akan bekerja tanpa tahu kapan datang padanya
Sebuah bak mandi milik keluarga
Yang tadinya berwarna biru laut
Kini menjadi hijau lumut
Andaikan ada ikan sepat, pastilah dia damai
Hidup di bak mandi, sendiri, melewati segala musim dengan sunyi
Air bak mandi yang mulai surut,
Entah memuai atau habis ditelan seekor ikan sepat,
Yang mulai melarat, karena lumut habis di perut,
Sekarat,
Jadilah tai yang tak bermartabat
Kadang tetesan mata air mengisi bak mandi
Mengisi sampai  membuat ikan riang
Senang dengan mimpi-mimpi yang dia karang
Dan berakhir di buku cerita adiknya yang pergi merantau lalu hilang
Sebuah bak mandi milik keluarga
Yang menunggu ayahnya membawa segudang bunga karang
Mengubah bak mandi menjadi akuarium yang terpajang
Lalu kakaknya datang membelikannya pakan ikan untuk sekedar dia kenang
Yah, untuk sekedar dikenang
Seluma, 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H