Sebab secara psikologis, masyarakat menjadikan Tolak Ukur kebenaran berdasarkan banyaknya yang menyampaikan. Bukan dari fakta atau kejadian yang sebenarnya. Sehingga semakin ramai yang menyerang atau sebaliknya maka itulah dianggap sebagai sebuah kebenaran.Â
Walaupun Masyarakat tidak mengetahui secara pasti apakah akun-akun tersebut benar-benar akun yang dimiliki setiap person dan terverifikasi atau hanya akun Buzzer yang sedang melakukan Aksinya. susah untuk membedakan atau mengetahui kesahian dari akun-akun Buzzer tersebut.Â
Namun menurut paparan penulis hal utama dalam proses membedakan akun-akun buzzer  adalah dilihat dari autentisitas dalam setiap kalimat yang di munculkan  itu hampir selalu sama.Â
Dengan mengidentifikasi bahasa dari akun-akun yang cendrung sama, lalu mensingkronkan dengan fakta dilapangan maka tidak akan sulit bagi kita, untuk mendapatkan kesimpulan yang benar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H