Mohon tunggu...
ZS Maula
ZS Maula Mohon Tunggu... Lainnya - Amil Zakat Bersertifikat BNSP

hamba Allah, diciptakan untuk beribadah, bekerja dan terus bekerja, menulis dan terus menulis..

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Rocky Gerung Isi Talk Show Paradox Papua di Timika: Harus Diselesaikan melalui Paradigma

10 Juli 2024   14:15 Diperbarui: 10 Juli 2024   14:24 496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkap Lacar Live Streaming YouTube

Rocky Gerung hadir dalam diskusi atau talk show Paradox Papua di Timika Kabupaten Mimika, dalam kesempatan itu dirinya menyampaikan bahwa problem tersebut harus diselesaikan melalui jalan membangun paradigma.

Kegiatan talk show Paradox Papua yang dihadiri oleh Rocky Gerung dilaksanakan di Hotel Cartenz Timika dengan maksud dialog publik dalam upaya transformasi konflik melalui media naratif yang mana selaku moderator yaitu Laus Rumayom.

Sebelum Rocky Gerung memaparkan pemikirannya pada talk show Paradox Papua itu, terlebih dahulu moderator menyapanya dan dijawab bahwa dirinya disambut di bandara oleh karenanya berkelar jadi ingin untuk ganti kartu tanda penduduk.  

Kemudian moderator talk show Paradox Papua itu menyampaikan persoalaan sebelum Rocky Gerung memberikan materi, bahwa memang permabungan infrastruktur sudah masuk tetapi ada juga konflik sosial diantara warga masyarakat.

Menjawab persoalan yang dipaparkan moderator talk show, Rocky Gerung menjawab bahwa Paradox Papua itu seperti keinginan untuk menikah namun harus menahan nafsu, dan obatnya bukanlah Paramex tetapi masalah itu harus diselesaikan dengan cara memangun paradigma.

"Paramex mengobati sakit kepala, tetapi problem di Papua harus diselesaikan melalui paradigma, bukan Paramex, paradigma adalah isi kepala," ujar Rocky Gerung sebagaimana dikutip dari video yang diunggah channel YouTube MENARSTATE pada Rabu, 10 Juli 2024.

Maksud Rocky Gerung terkait paradigma yaitu ingin melihat apa sebetulnya yang beredar di dalam kepala saat disebutkan kata Papua, kemudian pria yang sering disebut Bapak Akal Sehat itu mengisahkan saat dirinya menyaksikan forum internasional di New York ketika berbicara soal wilayah Indonesia Timur ini.

Menurut Rocky Gerung forum di New York itu mendapatkan data-data melalui fasilitas sosial langsung dari hutan-hutan di Papua sementara diplomat Indonesia menggunakan bahan yang didapat setelah diedit atau diperbaiki untuk kepentingan stabilitas.

Maka saat berbicara tentang Papua dan potensi menyelesaikan masalahnya menurut Rocky Gerung yang pertama yaitu harus ada kejujuran dalam menyebutkan informasi, dan dirinya tidak melihat terdapat jalan pemikiran soal problem ini di pemerintah pusat.

"Kalau membahas persoalan ini secara detail, kita mesti menghidupkan ingatan sejarah tentang keadaan antropologi negeri ini, kira-kira di awal kemerdekaan, saya baca satu testimoni dari perdana menteri pertama Sutan Sjahrir" kata Rocky Gerung.

Kemudian Bapak Akal Sehat itu mengisahkan antara apa yang dibaca olehnya dari Sutan Sjahrir dimana suatu waktu melihat wilayah Indonesia Timur dari ketinggian menggunakan pesawat kecil, baik Maluku, Sulawesi, dan Papua lalu mengatakan bahwa memang republik sudah terbentuk, tetapi seakan-akan hanya kumpulan komunal.

Pemikiran Sutan Sjahrir mengatakan bahwa wilayah-wilayah itu tampak tidak bisa disambungkan dengan pemikiran-pemikiran rasional,jadi dari awal menurut Rocky Gerung sebetulnya kondisi politik antropologi tidak memungkinkan saling memaksakan kehendak.

Jika ada yang mempertanyakan bagaimana bisa terdapat harmoni padahal ada perbedaan, tetapi Rocky Gerung mengatakan bahwa justru perpaduan memerlukan ketidaksamaan, sehingga narasinya jangan dibuat untuk sensasi headline yaitu sudah bersatu dengan digelontorkan APBN atau APBD.

Rocky Gerung mengungkapkan bahwa dana APBN atau kehangatan sebagai warga negara yang dipilih, seharusnya ada dasar local wisdom atau hak masyarakat adat adalah kebutuhan dasar wajib dijaga,  disinilah terdapat potensial.

"Alam memberikan kemewahan, tetapi pemerintah menafsirkannya sebagai kebutuhan infrastruktur, infrastruktur dia adalah ekologinya, ekologi adalah infrastruktur, yang kedua Indonesia memaksakan model ekonomi efisiensi, ekonomi khusus berlaku sampai ke masyarakat adat,"

Demikian sedikit ulasan terkait Rocky Gerung yang hadir dalam diskusi Paradox Papua di Hotel Cartenz Timika, semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun