Mohon tunggu...
ZS Maula
ZS Maula Mohon Tunggu... Lainnya - Amil Zakat Bersertifikat BNSP

hamba Allah, diciptakan untuk beribadah, bekerja dan terus bekerja, menulis dan terus menulis..

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Segalanya Min Haitsu Laa Yahtasib

2 Juni 2024   23:31 Diperbarui: 3 Juni 2024   05:56 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak terasa  Zulkifli  sudah sampai di kantor, dirinya pun segera mengerjakan tugas-tugas menginput data, mengunggah flayer, dan lain-lain. Tiba-tiba sudah mendekati jam sholat Jumat, ayah dua orang anak itu pun segera menuju sekolah Haris.

Dikarenakan waktu yang tidak banyak lagi sudah masuk waktu sholat, sampai di rumah  Zulkifli  segera bersiap dengan jubah dan sorbannya serta langsung cabut menuju Masjid Al Anwar, saat di tengah perjalanan itulah dirinya baru sadar ternyata tidak menggunakan helm, hanya ada songkok di kepalanya.

Zulkifli  langsung ke SP 4 ujung, sampai di sana langsung bertanya kepada anak-anak yang dijumpai, dijawab sepertinya di jalur sebelah, artinya kelewatan. Dirinya segera berbalik, kemudian ambil sebelah kanan, menanyakan kembali kepada ibu-ibu yang ditemui, menurut wanita cukup tua itu barangkali di ujung di area perkebunan.

Zulkifli  segera tancap gas, mencari dan terus mencari namun gagal. Waktu sudah mendekati waktu sholat, tarhim di masjid-masjid sekitar terdengar bersahutan. Dirinya berbalik arah, berjumpa dengan bapak-bapak.

"Em.. itu yang dekat area ex pasar lama Pak, lurus itu nanti menyebrang terus 200 meter, nanti ke arah kiri terus saja.." terangnya.

Zulkifli  melirik jam di hp, tinggal beberapa menit, di dalam hati ia berdoa mudah-mudahan masih bisa sampai di Masjid Al Anwar tepat waktu. Dirinya pun tidak berpikir panjang dan melanjutkan mengendarai motor.

Setelah 200 meter  Zulkifli  belok kiri dan terus melewati kebun-kebun, masih belum ada tanda-tanda masjid di sekitar area. Dirinya berhenti bertanya kepada petani yang masih ada di kebun, jawabnya masih terus lurus saja. Setelah mengucapkan terima kasih, alumni STID Mohammad Natsir Bekasi itupun tancap gas kembali.

Zulkifli  terus lurus, dalam hatinya sempat ada keraguan apakah benar ada Masjid Al Anwar itu sementara kebun-kebun sudah sepi, sepertinya tak ada orang. Jalan yang dilaluinya bahkan sudah sampai di ujungnya, tampak ada rumah di kiri.

Walaupun tidak begitu yakin  Zulkifli  tetap mencoba dirinya berniat untuk bertanya, jika memang tak ada jalan, tetapi kemudian di sisi kanan rumah seperti jalan lanjutan, dirinya terus saja sampai ada anak muda,  Zulkifli  bertanya dan benar nanti di depan akan ada Masjid Al Anwar.

Akhirnya sampai juga di Masjid Al Anwar, tetapi masalahnya  Zulkifli  datang tepat saat ada orang lain yang sudah mulai khutbah, tidak ingin berlarut-larut dirinya pun langsung mengambil posisi shaf terbaik. Di dalam hatinya ada rasa syukur, walaupun tidak jadi naik ke atas mimbar, yang penting sudah sampai di tujuan siang hari itu.

Sebenarnya ada sedikit terbetik, Zulfikar merasa rugi karena bensin yang digunakan di motor juga perlu biaya. Namun segera ditepis jauh-jauh pikiran itu, jika sudah menjadi rezeki tentu tak akan kemana. Selesai sholat dihampiri pengurus Masjid Al Anwar menyampaikan kondisinya tadi dan dimaklumi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun