Mohon tunggu...
ZS Maula
ZS Maula Mohon Tunggu... Lainnya - Amil Zakat Bersertifikat BNSP

hamba Allah, diciptakan untuk beribadah, bekerja dan terus bekerja, menulis dan terus menulis..

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Segalanya Min Haitsu Laa Yahtasib

2 Juni 2024   23:31 Diperbarui: 3 Juni 2024   05:56 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Assalamualaikum Ust,""Minta tolong, besok bisa menggantikan saya khutbah di Masjid Al Anwar SP 4?,"

Chat WA dari Ustadz Irwan ini masuk ke hp Zulkifli, dia yang belum ada jadwal khutbah Jumat pun segera menjawab.

"Baik, siap insya allah."

Tak lama setelah membalas chat,  Zulkifli  segera mencari letak sebenarnya Masjid Al Anwar, dirinya mencari di Google map dengan mengetikkan kata kunci terkait, namun belum mendapatkan sesuai yang diharapkan.

"Oh mungkin yang dekat rumah Kakak Rina, yang Abi pernah sholat dengan Haris" Kata  Zulkifli ke istrinya.
"Tapi rumah Kakak Rina itu SP 1," Ujar istrinya Ratih.

Zulkifli pun mengetikkan kembali kata kunci Masjid Al Anwar di Google, muncullah berita terkait salah satu kegiatan di tempat ibadah tersebut. Tetapi dicari-cari di Google map masih belum ketemu letaknya.

"SP 4, sebelah mana ya Ust?,"  Zulkifli  berinisiatif untuk bertanya ke Ustadz Irwan.
"SP 4 Jalur 6, sekitar 200 meter," jawab Ustadz Irwan.

Malam itu ditutup dengan kesimpulan bahwa jarak 200 itu dekat dan semestinya Masjid Al Anwar itu sudah diketahui oleh orang banyak serta besok bisa bertanya di sekitar area SP 4 saja.

Jumat pagi seperti biasa, rutinitas  Zulkifli  jam tujuh mengantar Haris ke sekolah di area Koperapoka dekat pasar lama, untuk kemudian melanjutkan pergi ke kantor di SP 2, melewati Masjid Babussalam lurus ke jalan Belibis lalu bundaran Eme Neme.

Zulkifli  tidak belok kanan ke arah Hotel Horison Diana tapi lebih suka dan sering untuk tetap ambil jalan lurus beberapa meter baru belok kanan yang mana akan keluar di sisi kanan toko bangunan sebelum Toko Manna Bakery.

Jalan Cendrawasih Timika ini ada banyak tempat-tempat perbelanjaan atau bangunan  yang cukup penting diantaranya Ramayana yang mana baru beroperasi 2 tahun ini, ada kantor pemerintahan, sekolah, bundaran Petrosea, sebelum sampai bundaran SP 2 ada jembatan Selamat Datang yang disebut-sebut rawan.

Tak terasa  Zulkifli  sudah sampai di kantor, dirinya pun segera mengerjakan tugas-tugas menginput data, mengunggah flayer, dan lain-lain. Tiba-tiba sudah mendekati jam sholat Jumat, ayah dua orang anak itu pun segera menuju sekolah Haris.

Dikarenakan waktu yang tidak banyak lagi sudah masuk waktu sholat, sampai di rumah  Zulkifli  segera bersiap dengan jubah dan sorbannya serta langsung cabut menuju Masjid Al Anwar, saat di tengah perjalanan itulah dirinya baru sadar ternyata tidak menggunakan helm, hanya ada songkok di kepalanya.

Zulkifli  langsung ke SP 4 ujung, sampai di sana langsung bertanya kepada anak-anak yang dijumpai, dijawab sepertinya di jalur sebelah, artinya kelewatan. Dirinya segera berbalik, kemudian ambil sebelah kanan, menanyakan kembali kepada ibu-ibu yang ditemui, menurut wanita cukup tua itu barangkali di ujung di area perkebunan.

Zulkifli  segera tancap gas, mencari dan terus mencari namun gagal. Waktu sudah mendekati waktu sholat, tarhim di masjid-masjid sekitar terdengar bersahutan. Dirinya berbalik arah, berjumpa dengan bapak-bapak.

"Em.. itu yang dekat area ex pasar lama Pak, lurus itu nanti menyebrang terus 200 meter, nanti ke arah kiri terus saja.." terangnya.

Zulkifli  melirik jam di hp, tinggal beberapa menit, di dalam hati ia berdoa mudah-mudahan masih bisa sampai di Masjid Al Anwar tepat waktu. Dirinya pun tidak berpikir panjang dan melanjutkan mengendarai motor.

Setelah 200 meter  Zulkifli  belok kiri dan terus melewati kebun-kebun, masih belum ada tanda-tanda masjid di sekitar area. Dirinya berhenti bertanya kepada petani yang masih ada di kebun, jawabnya masih terus lurus saja. Setelah mengucapkan terima kasih, alumni STID Mohammad Natsir Bekasi itupun tancap gas kembali.

Zulkifli  terus lurus, dalam hatinya sempat ada keraguan apakah benar ada Masjid Al Anwar itu sementara kebun-kebun sudah sepi, sepertinya tak ada orang. Jalan yang dilaluinya bahkan sudah sampai di ujungnya, tampak ada rumah di kiri.

Walaupun tidak begitu yakin  Zulkifli  tetap mencoba dirinya berniat untuk bertanya, jika memang tak ada jalan, tetapi kemudian di sisi kanan rumah seperti jalan lanjutan, dirinya terus saja sampai ada anak muda,  Zulkifli  bertanya dan benar nanti di depan akan ada Masjid Al Anwar.

Akhirnya sampai juga di Masjid Al Anwar, tetapi masalahnya  Zulkifli  datang tepat saat ada orang lain yang sudah mulai khutbah, tidak ingin berlarut-larut dirinya pun langsung mengambil posisi shaf terbaik. Di dalam hatinya ada rasa syukur, walaupun tidak jadi naik ke atas mimbar, yang penting sudah sampai di tujuan siang hari itu.

Sebenarnya ada sedikit terbetik, Zulfikar merasa rugi karena bensin yang digunakan di motor juga perlu biaya. Namun segera ditepis jauh-jauh pikiran itu, jika sudah menjadi rezeki tentu tak akan kemana. Selesai sholat dihampiri pengurus Masjid Al Anwar menyampaikan kondisinya tadi dan dimaklumi.

Bahkan Pak Imam menyampaikan kalau ada sebagian Khotib yang mendapat jadwal khutbah tidak datang karena jauhnya,  Zulkifli  kembali pulang ke rumahnya, dalam perjalanan terbesit lagi biaya bensin, namun segera ditepis kembali. Dirinya berharap niatnya agar selalu terjaga.

Hari itu  Zulkifli  melanjutkan pekerjaan yaitu penyaluran paket bantuan muallaf dan dhuafa, ikut menjadi bagian yang memberi manfaat terasa sangat menambah rasa syukur di hati, ada banyak orang-orang membutuhkan yang kurang beruntung.

Hari Sabtu yang cerah tiba-tiba pesan chat di WA  Zulkifli  masuk dari kawan lamanya di Ar Rayah Sukabumi.

"Assalamualaikum," katanya pukul 10.31
"Assalamualaikum," ujarnya di chat 12.17
 "Wa'alaikumussalam warahmatullahi wa barakatuh," jawab Zulfikar.
"Apa kabar syekh Mustofa?" tambahnya.

"Baik, alhamdulilah. Antum ada rekening?" jawabnya langsung bertanya kembali.

Zulkifli  bertanya-tanya ada apakah gerangan teman yang lama tidak berjumpa karena jarak dan waktu memisahkan keduanya tetapi tiba-tiba sekali mengirim kabar menanyakan nomor rekening, tidak lama dirinya segera menjawab.

"Ada, 8102344567 atas nama  Zulkifli  Saad Masudi Bank BRI," jawab  Zulkifli.

Zulkifli  tidak mau berspekulasi apakah kira-kira temannya itu akan mentransfer uang untuknya, atau bukan,  karena sebagian besar yang ada kiriman dana untuk disampaikan lagi atau disalurkan ke jamaah.

Siang itu  Zulkifli  diminta mengisi ceramah singkat di Majelis Taklim Kerukunan Seram Bagian Utara di Mimika, dirinya menyampaikan tema terkait agama Islam yang sesungguhnya dasarnya adalah ilmu.

Zulfikar mengawali dengan surat Al Fiil di dalam Al Qur'an untuk memulai penjelasan dengan kisah Ashabul Kahfi yang sebenarnya tahun kejadiannya kemudian disebut dengan tahun gajah atau dalam bahasa Arab Amul Fiil. Dari situ terdapat peristiwa dahsyat lain, yaitu kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Dari sejak kelahiran Nabi Muhammad SAW itu kemudian masa kecil, anak-anak, remaja, dewasa memang sebenarnya banyak hal terjadi dan penuh berkah serta hikmah. Hal yang paling penting dalam sejarah Rasulullah SAW yaitu saat wahyu pertama diturunkan.

Wahyu itu terkait perintah membaca di surat Al Alaq sebab Islam dasarnya adalah ilmu yang bisa didapatkan melalui membaca atau belajar. Risalah Islam sudah disampaikan oleh Baginda Nabi Muhammad SAW dengan tuntas, maka sebagai umatnya harus terus menuntut ilmu, walau bukan di bangku sekolah.

Setelah menyampaikan ceramah singkat tiba-tiba masuk pesan di WA Zulfikar, resi transfer dan kalimat sudah dikirim ya, dari hamba Allah untuk support dakwah pedalaman. Masya Allah, memang benar ayat Allah SWT min haitsu laa yahtasib nyata yang tak diragukan.

 ###

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun