Mohon tunggu...
Zulfi Septyan
Zulfi Septyan Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Etika Seorang Produsen

7 Oktober 2016   18:38 Diperbarui: 7 Oktober 2016   18:48 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Assalamualaikum wr wb.

Salam sejahtera bagi kita semua. Semoga tetap dilindungan tuhan yang maha Esa. Tema sekarang tentang produksi. Apa itu produksi dan produksi seperti apa yang benar ? bagaimana etika produsen dalam memproduksikan produknya ?

Sebelumya kita harus mengetahui perbedaan produksi, produk, dan produsen. Pasti kata-kata diatas sudah tidak asing lagi bagi masyarakat, yaps benar sekali. Produksi artinya menghasilkan, dan bahasa inggrisnya to produce. Sedangkan barang yang dihasilkan oleh produksi itu yang disebut dengan produk. Lalu produsen itu apa ? produsen sendiri adalah sesorang atau sekelompok yang melakukan proses produksi itu.

Saya dan pembaca adalah humanatau personjadi kita akan mengupas masalah tentang produsen. Produsen yang bagaimana sih yang benar itu ? apakah dari salah satu produsen sudah benar dalam memproduksi produknya atau masih kurang benar ?

Yuk disimak penjelasannya disini. Tentu sebagai produsen (CV atau PT) itu harus mempunyai surat izin yang berlaku. Yaitu Surat Izin Tepat Usaha (SITU), produsen harus izin dahulu kepada warga seiktar berdirinya bangungan. Setelah dapat SITU produsen dapat mengurusi NPWP (nomor pokok wajib pajak) ke kantor pajak. Semua itu untuk melengkapi persyaratan mendapatkan SIUP (surat ijin usaha perdagangan) dan TDP (tanda daftar perusahaan). Tujuan semua dari surat-surat diatas adalah untuk meyakinkan masyarakat dan bank terhadap perusahaan yang produsen miliki. Tujuan pentingnya adalah agar bersifat resmi di negara dan wajib membayar pajak perusahaan dan bisa lebih mudah dalam bertransaksi ekspor dan import

Setelah surat-surat sudah hampir jadi, maka produsen mengurusi AMDAL (analisis dampak lingkungan) maksudnya itu, AMDAL ini dibuat saat perencanaan suatu proyek yang diperkirakan akan memberikan pengaruh terhadap lingkungan hidup di sekitarnya. Artinya dari AMDAL itu berarti produsen penanggung jawab atas lingkungan sekitarnya, seperti sampah industri atau bahan-bahan kimia yang dibuang di sekitarnya. Itu perlunya produsen (PT atau CV) memiliki AMDAL.

Perlu di ingat dalam SIUP itu ada pembagiannya, antara lain Siup kecil ; yang laba bersihnya mencapai 50jt-500jt, SiUP menengah labanya mencapai 500jt-10miliyar, dan SIUP besar yang laba bersihnya mencapai 10miliyar lebih. Dan itu laba bersihnya di hitung pertahun sekali. Dan membayar pajak satu setahun sekali agar perusahaan kita aman.

Dalam sistem ekonomi islam tidak semua barang dapat diproduksi dan dikonsumsi. Oleh sebab itu dilarang memproduksi komoditas yang haram. Produk yang dihasilkan harus memberikan manfaat yang baik, tidak membahayakan konsumen, baik dari sisi kesehatan maupun moral. Dalam Hadist sudah dijelaskan tentang memproduksi yang halal yang artinya “wahai manusia, bertaqwalah kepada Allah, berbuatlah yang indah dalam mencari rezeki, sesungguhnya setiap orang tidak akan mati sampai dicukupi rezekinya sekalipun terlambat, maka bertaqwalah pada Allah, berbuatlah yang indah dalam mencari rezeki, ambil yang halal dan jauhi yang haram.” Dari hadist diatas dapat diambil kesimpulan bagi para produsen yang memproduksi produknya, yakni produksilah produk-produk yang bermanfaat bagi konsumen dan jauhi memproduksi yang haram atau tidak ada kemanfaatannya.

Faktor yang mempengaruhi produksi itu sumber daya alam, tenaga kerja, modal, dan  keorganisasian. Dari semua itu produsen mampu memproduksi produk secara maksimal. Perlu di ingat, islam melarang dan sudah dijelaskan dalam QS.al-An’am (6) yang artinya : Dan janganlah kalian israf (berlebih-lebihan). Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlaku israf. Jadi dapat disimpulkan bahwa produsen  harus memanfaatkan sumber daya alam dengan baik dan benar serta tidak boleh mengekploitasi alam secara berlebihan.

Untuk ketenaga kerjaan pasti produsen memilih tenaga kerja yang profesional dalam bidangnya dan mampu bekerja dengan efektif dan efisien. Karena tanpa tenaga kerja, perusahan tidak akan beroperasi. Jadi pesan penting bagi tenaga kerja yaitu dalam bahasa madura “lakonah lakonih, kenengen kenengennah, opanah openi”artinya kerjakan pekerjaanmu, tempati tempatmu, hasilnya dimanfaatkan. Maksudnya tenaga kerja itu kerjakan apa yang sudah jadi pekerjaannya dengan baik dan teliti, tempati profesimu (jabatan) dengan tepat tanpa ada kecurangan dan manfaatkan hasilnya dari pekerjaanmu.

            Kemudian peranan produsen tak lupa pula harus membayar wajib pajak dan membayar upah gaji miminum tenaga kerjanya, karena perusahan mengikuti aturan negara dan bangunan ada diatas tanah negara ini dan demi kesejahteraan bersama, bagi negara dan bagi masyarakat, pajak itu digunakan untuk pembangunan negara yang lebih baik dan upah itu digunakan untuk biaya konsumsi kebutuhan tenaga kerjanya. Dinyatakan perusahan yang baik itu mampu memproduksiakanproduknya dengan rata dan adil dan mampu mensejahterakan tenaga kerjaannya, tanpa adanya pemalsuan dalam gaji tenaga kerja dan tenaga kerja yang profesional dibidangnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun