Anaknya yang masih bayi itu harus menerima kenyataan pahit terlahir pada keluarga miskin
Tak usai tuhan memberinya cobaan, orang yang ia cintai teman hidupnya meninggal di gilas kereta api
Dua belas tahun hidupnya di Jakarta di terpa berita bahwa anaknya yang berinisiatif untuk mengamen diangkut razia entah dimana
Sekarang ia sebatang kara, kejam ya, sangat kejam kota ini
Hanya mengeluh dan memanjakan diri bagaimana hari esok
Tukiran kau bersemangat
Setelah obrolan itu di dua minggu ke depan ku dengar kau jadi marbot masjid
Sudah tidak kau cari lagi isi dunia ya tuan
Ku harap kisah ku dapat menjadi nilai pada mu tuan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H