Mohon tunggu...
Alex Journey
Alex Journey Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Travel writer

Menulis perjalanan, budaya, dan wisata Indonesia dan Asia.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Prediksi Sektor Wisata di Paruh Pertama Tahun 2021

27 Desember 2020   14:45 Diperbarui: 27 Desember 2020   15:03 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana di Bandara El Tari Kupang pada awal Desember 2020. (foto: Alex Journey)

Pandemi Covid-19 di tingkat global, regional, dan nasional yang belum menunjukkan tren menggembirakan membuat kita semua menatap tahun yang baru dengan harapan sekaligus ketidakpastian.

Situasi diperburuk dengan varian baru Covid-19 yang sudah masuk Asia Tenggara. Di tingkat nasional, periode libur akhir tahun diyakini membuat kasus Covid-19 akan tetap tinggi di awal tahun 2021.

Selama periode Natal dan Tahun Baru, pemerintah telah melakukan sejumlah pengetatan perjalanan, di antaranya dengan mewajibkan rapid test antigen dan swab PCR ke sejumlah kota tujuan.

Natal dan Tahun Baru 2021 ini bisa menjadi gambaran sederhana bagaimana kondisi dan tren perjalanan wisata untuk semester pertama tahun 2021. Berikut beberapa prediksi singkatnya:

1. Rapid dan vaksin akan jadi syarat utama perjalanan dan masuk suatu negara

Setidaknya sampai pertengahan 2021 atau sampai terealisasinya program vaksin nasional, perjalanan - utamanya pesawat - akan tetap mewajibkan rapid antibodi, rapid antigen, dan swab PCR.

2. Perjalanan dan wisata luar negeri masih terbatas

Sampai vaksin ditemukan dan diterima secara internasional, trend perjalanan dan wisata ke luar negeri masih akan sangat terbatas. Kelak, vaksin akan menjadi "paspor baru" untuk lintas negara. Isolasi di negara tujuan mungkin masih akan jadi hal normal, termasuk swab PCR di negara tujuan.

3. Tren wisata domestik

Karena belum bebas ke luar negeri, destinasi domestik jadi pilihan. Liburan singkat ala staycation atau family trip makin diminati. Untuk Pulau Jawa, kota-kota seperti Jogja, Malang, Banyuwangi masih jadi favorit. Bali, Lombok, dan Labuan Bajo akan semakin ramai, termasuk destinasi eksotik macam Sumba, Pulau Rote, dan Maluku.

4. Travel buble antar dua negara

Negara-negara yang dianggap aman atau berhasil menangani pandemi Covid-19 akan saling bekerja-sama membuka border, misalnya: Taiwan dengan Vietnam, Singapura dengan Vietnam, Australia dengan Selandia Baru. Bagaimana dengan Indonesia? Setidaknya sampai pertengahan tahun, travel buble sepertinya masih sebatas angan-angan untuk Indonesia.

5. Travel smart, travel safe, travel small

Tren wisata 2021 tidak akan jauh dari 3S: smart, safe, small. Orang-orang akan berpikir tiga sampai lima kali sebelum merencanakan liburan (travel smart). Situasi Covid-19 nasional juga mejadi faktor utama dalam menentukan destinasi liburan (travel safe), dan tren bepergian dalam jumlah kecil atau bahkan solo traveling (travel small).

6. Masih tahun yang berat untuk maskapai, hotel, dan OTA

Tahun 2020 menjadi periode gulung tikarnya sejumlah hotel, OTA (online travel agent), dan maskapai, terutama low cost airline. Sektor turunan dari wisata seperti akomodasi, transportasi, dan hospitality juga akan menghadapi ancaman gulung tikar apabila situasi tidak membaik di paruh pertama 2021.

7. Wait and see dari periode Imlek sampai Lebaran 2021

Perjalanan dan wisata tahun depan mungkin sedikit tertolong dengan libur Imlek di awal Februari serta long-weekend pada Maret dan April, namun perlu usaha ekstra untuk survive sampai periode Lebaran di bulan Mei.

Selamat Tahun Baru 2021! Semoga tetap terjaga semua harapan di tahun yang baru. Stay safe dan sehat selalu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun