4. Travel buble antar dua negara
Negara-negara yang dianggap aman atau berhasil menangani pandemi Covid-19 akan saling bekerja-sama membuka border, misalnya: Taiwan dengan Vietnam, Singapura dengan Vietnam, Australia dengan Selandia Baru. Bagaimana dengan Indonesia? Setidaknya sampai pertengahan tahun, travel buble sepertinya masih sebatas angan-angan untuk Indonesia.
5. Travel smart, travel safe, travel small
Tren wisata 2021 tidak akan jauh dari 3S: smart, safe, small. Orang-orang akan berpikir tiga sampai lima kali sebelum merencanakan liburan (travel smart). Situasi Covid-19 nasional juga mejadi faktor utama dalam menentukan destinasi liburan (travel safe), dan tren bepergian dalam jumlah kecil atau bahkan solo traveling (travel small).
6. Masih tahun yang berat untuk maskapai, hotel, dan OTA
Tahun 2020 menjadi periode gulung tikarnya sejumlah hotel, OTA (online travel agent), dan maskapai, terutama low cost airline. Sektor turunan dari wisata seperti akomodasi, transportasi, dan hospitality juga akan menghadapi ancaman gulung tikar apabila situasi tidak membaik di paruh pertama 2021.
7. Wait and see dari periode Imlek sampai Lebaran 2021
Perjalanan dan wisata tahun depan mungkin sedikit tertolong dengan libur Imlek di awal Februari serta long-weekend pada Maret dan April, namun perlu usaha ekstra untuk survive sampai periode Lebaran di bulan Mei.
Selamat Tahun Baru 2021! Semoga tetap terjaga semua harapan di tahun yang baru. Stay safe dan sehat selalu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H