Mohon tunggu...
Alex Journey
Alex Journey Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Travel writer

Menulis perjalanan, budaya, dan wisata Indonesia dan Asia.

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Pandemi dan Sisa Baleo di Lamalera, Pulau Lembata

16 November 2020   20:32 Diperbarui: 17 November 2020   02:20 750
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Desa Lamalera di pantai selatan Pulau Lembata. (foto: Alex)

Beberapa potongan daging kering dari ikan paus tampak dijemur rapi di depan gubuk-gubuk perahu tadi. Beberapa di antaranya seperti jerohan yang masih meneteskan minyak ikan.

Bagi masyarakat Lamalera, paus dipercaya sebagai berkah dari Tuhan. Paus yang berhasil ditangkap dibawa ke pantai dan dibagikan oleh tokoh masyarakat. Sisanya dibelanjakan dan ditukar bahan kebutuhan pokok.

Siang harinya sebelum meninggalkan Lamalera, saya berhenti sejenak di atas bukit gapura selamat datang. Terik. Sepi. Hanya ada suara hembusan angin laut selatan dan awan yang mulai membentuk kumpulan mendung.

Tentunya suasana akan berbeda apabila tiba-tiba terdengar teriakan "baleo... baleo..." tanda kemunculan paus, dan seketika para nelayan Lamalera mengeluarkan paledang, berburu paus dengan penuh suka cita, seperti yang dilakukan leluhur mereka selama ratusan tahun lamanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun