Mohon tunggu...
Zulfikar Peluw
Zulfikar Peluw Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Poltekkes Kemenkes Maluku

in the learning to write phase to achieve points "Jangan malu untuk memulai sesuatu, terlambat sedikit it's OK, dari pada DOING NOTHING"

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Ascariasis: Ancaman Parasitik yang Dapat Memicu Peradangan Pankreas

30 November 2024   21:11 Diperbarui: 30 November 2024   21:11 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ascariasis pankreas yang muncul sebagai   pankreatitis nekrotikan (Sumber: https://www.wjgnet.com/1007-9327/full/v22/i33/WJG-22-7507-g009.htm)

Menurut penelitian, migrasi cacing dewasa ke saluran empedu sering mengarah pada kolik bilier, nyeri hebat yang terjadi akibat penyumbatan saluran empedu. Selain itu, penelitian juga menunjukkan bahwa cacing dapat menyebabkan peradangan pada kantong empedu, yang dapat berlanjut menjadi kolesistitis akut. Pankreatitis, sebagai salah satu bentuk komplikasi, dapat terjadi bila cacing migrasi lebih jauh lagi dan masuk ke saluran pankreas, menyebabkan peradangan yang lebih parah.

Diagnosis Askariasis yang Menyebabkan Pankreatitis

Diagnosis askariasis dengan pankreatitis membutuhkan pendekatan multidisiplin yang melibatkan pemeriksaan klinis, pemeriksaan laboratorium, serta teknik pencitraan medis. Pemeriksaan mikroskopis feses untuk mendeteksi telur Ascaris adalah metode diagnostik standar untuk mengonfirmasi adanya infeksi. Selain itu, teknik pencitraan seperti ultrasonografi dan endoskopik retrograde cholangiopancreatography (ERCP) dapat digunakan untuk mengidentifikasi keberadaan cacing dalam saluran empedu atau pankreas.

Pada ultrasonografi, infeksi askariasis dapat menunjukkan tanda-tanda seperti "inner tube sign"—yaitu gambaran struktur garis paralel yang mencerminkan cacing dalam saluran empedu atau pankreas. ERCP dapat menunjukkan gambar cacing yang terperangkap dalam saluran empedu atau pankreas, serta dapat digunakan untuk mengeluarkan cacing tersebut melalui prosedur endoskopik.

Pengobatan dan Penanganan Askariasis yang Mengarah ke Pankreatitis

Penanganan askariasis yang menyebabkan pankreatitis biasanya melibatkan kombinasi terapi medis dan prosedur bedah. Pengobatan anthelmintik seperti albendazole atau mebendazole adalah pilihan pertama untuk mengobati infeksi Ascaris. Obat-obatan ini bekerja dengan cara membunuh cacing dewasa dalam tubuh, menghentikan perkembangan mereka, dan mencegah komplikasi lebih lanjut.

Pada pasien dengan pankreatitis atau kolangitis yang disebabkan oleh migrasi cacing, prosedur endoskopik mungkin diperlukan untuk mengeluarkan cacing dari saluran empedu atau pankreas. Dalam beberapa kasus, pembedahan mungkin diperlukan untuk mengatasi penyumbatan atau peradangan yang lebih parah.

Selain itu, pasien dengan pankreatitis akut biasanya membutuhkan terapi suportif, termasuk pemberian cairan intravena, analgesik untuk mengatasi rasa sakit, dan antibiotik jika ada infeksi sekunder. Pada pasien dengan komplikasi berat, perawatan intensif mungkin diperlukan.

Kesimpulan

Askariasis adalah infeksi parasitik yang sering terabaikan namun dapat menyebabkan komplikasi serius seperti pankreatitis. Migrasi cacing dewasa ke saluran empedu dan pankreas dapat menyebabkan peradangan yang berbahaya, yang mengarah pada gejala yang mirip dengan pankreatitis. Deteksi dini dan pengobatan yang tepat sangat penting untuk mencegah kerusakan jangka panjang dan komplikasi fatal akibat infeksi ini. Oleh karena itu, penting bagi tenaga medis untuk lebih waspada terhadap kemungkinan komplikasi askariasis pada pasien dengan keluhan gastrointestinal, terutama di daerah dengan prevalensi infeksi yang tinggi. (Zf)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun