sebab namamu lebih manis,
mengalir dalam lisanku.
Mungkin Tuhan cemburu,
sebab parasmu lebih indah,
menyejukkan tiap pandangku.
Mungkin Tuhan cemburu,
sebab kalimatmu lebih damai,
mengisi kekosongan jiwaku.
Kertasku tak kunjung diaksara,
bait-bait sabda menghantui logika,
melerai harmoni cinta, sebab
kepatutan belum menjadi milik kita.
Malang, 19 Agustus 2021
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!