Mohon tunggu...
ZULFIAN SYAH
ZULFIAN SYAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Alam Takambang Jadi Guru

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

"Alam Takambang Jadi Guru"

15 April 2018   13:35 Diperbarui: 15 April 2018   14:12 511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sel embrio yang masih utuh inilah yang digunakan ulat dalam proses pembentukan tubuh kupu-kupu. Masing-masing bagian tubuh memiliki embrionya sendiri, misalnya embrio sayap, embrio tubuh, embrio antena, dan sel embrio organ kupu-kupu lainnya.

Setelah 12 hari berlalu, kepompong siap menjadi kupu-kupu.  Proses membutuhkan energi yang sangat besar untuk bisa keluar dari kepompong tersebut.

Hal ini sesuai dengan penelitian yang mendapatkan hasil bahwa kupu-kupu memiliki berat 3 kali lebih ringan dibandingkan dengan berat saat menjadi kepompong. Berarti kupu-kupu menggunakan sebagian besar tenaganya untuk dapat keluar dari kepompong tersebut.

4. Untuk bisa keluar dari dalam kepompong, kupu-kupu melakukannya dengan cara yang sangat mengagumkan. Kupu-kupu akan menggunakan semacam cairan dalam dirinya untuk melunakkan cangkang kepompong, kemudian menggunakan cakarnya untuk merobek kepompong tersebut. Setelah berhasil keluar kupu-kupu akan melakukan pengeringan dan pengembangan dirinya. Fase ini berjalan pada beberapa jam saja. Waktu ini merupakan waktu yang sangat rentan dan bahaya bagi kupu-kupu, karena dirinya tidak memiliki daya dan upaya, sehingga akan mudah dimangsa oleh para predator. Setelah merasa dirinya siap dan memiliki kekuatan, maka dirinya siap mengepakan sayap untuk pertama kalinya dan mulai melakukan pengembaraan hidupnya di dunia dengan tampilan yang indah dan menawan.

Dari pemaparan di atas, dapat kita perhatikan bahwasanya kupu-kupu melalui proses yang panjang serta penuh akan tantangan dan rintangan. Begitu juga dengan hidup kita, demi mencapai kesuksesan serta kehidupan yang indah kedepannya, baik itu di dunia ataupun untuk akhirat kelak, semua tidak diperoleh melalui cara yang mudah. Melainkan semua butuh proses, perjuangan, bahkan pengorbanan. Jatuh-bangun, bukanlah suatu hal yang aneh untuk memperoleh kesuksesan. Berakar dari itu, sepatutnya kita mengambil pelajaran dari apa yang ada dan terjadi dalam kehidupan ini. "Alam Takambang Jadi Guru."

Perhatikan, ketika masih berwujud telur, ia berjuang untuk bisa keluar dari telur tersebut, menghabiskan waktu yang lama, hingga ia pun menetas dan berubah menjadi seekor ulat/larva.

Tak berhenti di situ, setelah menetas ; berwujudkan ulat, ia harus mempertahankan diri dari bahaya yang mengancam di sekitarnya. Bahkan ia pun dipandang menjijikkan ataupun menyeramkan oleh (sebagian) makhluk lain, namun si ulat tetap berjuang dan berjuang untuk kehidupan yang lebih baik kedepannya. Maka, ketika mendapati cemoohan ataupun tantangan lain dalam setiap proses yang kita lalui, jadikanlah itu sebagai cambuk semangat dalam menjalani semua itu. Jangan sampai hal itu memudarkan semangat kita untuk melangkah lebih jauh demi kehidupan yang lebih baik.

Setelah beberapa waktu, tiba saatnya ia berpuasa dan melalui proses yang sangat penting dalam hidupnya agar bisa berubah wujud menjadi lebih baik, di mana dia mengorbankan dirinya untuk bisa bertahan dan keluar dari proses itu, yakni masa dalam kepompong. Setiap perjuangan, pasti disertai dengan pengorbanan, baik itu waktu, tenaga, pemikira, ataupun yang lainnya. Jadi, jangan takut untuk berkorban, sesungguhnya dibalik semua itu terdapat makna yang indah.

Setelah itu, tiba saatnya ia untuk keluar, lagi dan lagi semua butuh perjuangan dan usaha yang keras, bahkan ia menghabiskan dua per tiga tenaganya untuk bisa keluar dari tempat tersebut.

Setelah keluar, ia masih harus berjuang agar dirinya bisa terhindar dari bahaya kehidupan sekitar. Hingga pada akhirnya ia memperoleh semua itu. Ia memperoleh keindahan dan kenikmatan dari perjalanan panjang yang ia lalui. Namun, ketika ia memperoleh semua dan bisa terbang di angkasa, ia tidak lupa akan proses yang ia lalui, ia ingat dari mana ia berasal dan bagaimana ia ditempa. Ia menebar manfaat, saling menguntungkan antara satu dengan yang lain. Membantu proses penyerbukan pada tanaman, sehingga bermanfaat dalam pelestarian tanaman tersebut.

Jadi, mari kita berjuang demi kesuksesan. Perjuangan yang akan dilalui tidaklah mudah, namun jangan berputus asa. Sebab Sang Khaliq memberikan ujian kepada kita sesuai dengan kemampuan yang kita miliki, sebab Ialah Yang Maha Tahu Lagi Adil. Ketika semua asa yang kita perjuangkan berbuah, sekali-kali jangan pernah lupa akan hal itu. Senantiasalah bersyukur dan jalani kehidupan sesuai jalan yang telah dianugerahkan oleh-Nya berwujudkan tanda-tanda. Perhatikan tanda-tanda tersebut dan ambil pelajaran darinya. Semoga bermanfaat.

Wassalam...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun