Mohon tunggu...
ZULFIAN SYAH
ZULFIAN SYAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Alam Takambang Jadi Guru

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

"Alam Takambang Jadi Guru"

15 April 2018   13:35 Diperbarui: 15 April 2018   14:12 511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam kehidupan ini, kita senantiasa dihadapkan dengan yang namanya pembelajaran. Kapan pun dan di mana pun, pembelajaran selalu tersedia. Tinggallah diri untuk jeli melihat dan mengambil pelajaran dari apa yang ada dan terjadi dalam kehidupan. Sebagaimana Allah SWT menganugerahkan ayat-ayat-Nya sebagai petunjuk serta pelajaran dalam menjalani kehidupan ini.

Adapun ayat-ayat tersebut berupa ayat Qouliyah dan ayat Kauniyah. Ayat Qauliyah merupakan ayat-ayat yang diturunkan oleh Allah SWT kepada beberapa Nabi pilihan yang kemudian termaktub dalam bentuk kitab. Adapun kitab-kitab tersebut, yaitu Kitab Taurat ; Nabi Musa As, Kitab Zabur ; Nabi Daud As, Kitab Injil ; Nabi Isa As, serta Kitab Al-Qur'an ; Nabi Muhammad SAW. Kemudian ayat Kauniyah, yaitu ayat-ayat yang berupa kejadian-kejadian alam, yang mana dari ayat-ayat tersebut terdapat banyak pelajaran bagi hamba-Nya yang memperhatikan, yang mana ayat ini menguatkan ayat-ayat yang berupa ayat Qauliyah.

Dalam hidup, begitu banyak terdapat pembelajaran, salah satunya pada tulisan kali ini, penulis akan membahas tentang pelajaran dari daur hidup kupu-kupu.

Dalam proses hidupnya, kupu-kupu tidak langsung mendapati dirinya sebagai wujud yang indah. Melainkan semua itu ia dapati setelah melalui berbagai macam proses, tantangan, serta rintang. Adapun proses tersebut, sebagaimana dilansir dari dosenbiologi.com, ada empat fase yang dilalui oleh kupu-kupu sebelum mendapati dirinya berwujud indah sebagaimana kita ketahui.

1. Hal yang pertama kali dilalui setiap kupu-kupu dalam daur hidupnya ialah ketika masih berwujudkan telur.

Kupu-kupu betina biasanya akan meletakan telurnya di bagian bawah daun tumbuhan yang dia senangi, karena dengan demikian induk kupu-kupu akan mudah mengawasi telur-telurnya.

Telur ditempelkan ke bagian daun dengan menggunakan (semacam) zat lem.

Lem dari induk kupu-kupu sangat kuat, bahkan lebih kuat dibandingkan dengan telur maupun daun itu sendiri.

Hal ini dilakukan supaya telur tetap aman dan tidak mudah dimangsa oleh predator. Telur kupu-kupu juga dilengkapi dengan kulit keras yang akan membuat telur aman dari suhu panas dan dingin. Tahap ini berlangsung hingga beberapa minggu atau beberapa bulan.

2. Setelah melalalui proses yang cukup lama, telur-telur pun menetas. Fase ini merupakan fase yang mungkin paling tidak disukai oleh banyak orang, karena setelah telur kupu-kupu menetas, akan berubah menjadi larva atau ulat.

Ulat memiliki ukuran dan warna yang berbeda-beda tergantung dari induknya. Ulat memiliki kegiatan utama dan mungkin bisa dikatakan satu-satunya kegiatan pada fase ini, yaitu makan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun