Merumuskan ketampakan cahaya sabit bulan (visibilitas hilal), ada beragam rumusan yang dipakai, diantaranya yang terpopuler di Indonesian yang dikembangkan Oleh kemenag dalam menentukan otoritas penentuan awal bulan kamariah yaitu Kriteria MABIMS.  Lahirnya sisitem imkan rukyat di Indonesian terilhami oleh adanya batas Imkan rukyat 2 derajat yang lebih awal diputusakan oleh Komite Penyelarasan Rukyat dan Taqwin Islam MABIMS (Mentri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura).
      Kriteria MABIMS adalah ketinggian hilal minumun dau derajat dan umur bulan saat matahari terbenam minumun delapan jam dan elongasi tiga derajat.ini hal ini berdsarkan keputusan pada musyawarah Ulama Ahli Hisab dan Ormas Islam tentang Kriteria Imkan Rukyat Di Indonesia pada tanggal 24-26 Maret 1998. Selama ini, kriteria hilal (bulan) awal bulan yang lama, MABIMS bersepakat untuk mengubah krtiteria tersebut menjadi ketinggian hilal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat. Kesepakan ini di tandai dengan penandatanganan surat ad referemdum pada 2021 terkait penggunaan kriteria baru MABIMS di Indonesia mulai 2022. Pada 2016, Mentri Agama anggota MABIMS menyepakati untuk menggunakan kriteria baru yaitu hilal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat. Kriteria ini sudah digunakan di Indonesia pada tahun 2022.
Menyikapi Potensi Perbedaan Awal Dzulhijjah 1444 H/2023Â
Berdasarkan Data Hasil Hisab Atau Hitungan Astronomi :
- Muhammadiyah
- Dengan Konsep Wujudul Hilalnya telah menetapkan bahwa :
- 1. Pada hari Ahad Kliwon, 29 Zulkaidah 1444 H bertepatan dengan 18 Juni 2023 M, ijtimak jelang Zulhijah 1444 H terjadi pada pukul 11:39:47 WIB.
- 2. Tinggi Bulan pada saat Matahari terbenam di Yogyakarta ( f = -07 48 dan l = 110 21 BT ) = +01 00 25 (hilal sudah wujud), dan di seluruh wilayah Indonesia pada saat Matahari terbenam itu Bulan berada di atas ufuk.
- 3. Tanggal 1 Zulhijah 1444 H jatuh pada hari Senin Legi, 19 Juni 2023 M.
- 4. Hari Arafah (9 Zulhijah 1444 H) jatuh pada hari Selasa Wage, 27 Juni 2023 M.
- 5. Iduladha (10 Zulhijah 1444 H) jatuh pada hari Rabu Kliwon, 28 Juni 2023 M.
2. Pemerintah dan Nu
      Dengan menggunkan Kriteria  Imkran Rukyat Pada penetapan Awal Bulan Kamariah, dengan patokan bahwa ketinggian Bulan Di atas ufuk Ketika waktu Maghrib 3 Derajat dan Sudut Elongasi 6,4 Derajat dan Umur Bulan 8 Jam setelah terjadi Ijtimak. Maka pada zulhijjah ini Melalui data hisab Kitab Irsyadul Murid di dapatkan bahwa :
Â
- Ijtimak terjadi : Ahad Kliwon 18 Juni 2023 Pukul 11:39:52
- Ghurub setelah Ijtimak : Ahad 18 Juni 2023 Pukul 17:56:19
- Data Hilal
- Tinggi Hilal Hakiki : 219'52,17''
- Tinggi Hilal Mar'I Â : 214'22,87''
- Elongasi          : 511'57,06''
Â
Jika di simpulkan berdasarkan data hisab maka tidak memenuhi krtiteria Imkan Rukyat Versi Mabims Terbaru. Maka bulan akan disempurnakan menjadi 30 HARI. Dan awal Zulhijjah jatuh pada tanggal Selasa Pahing 20 Juni 2023. Dan Idul Adha (10 Zulhijjah 1444 H) akan terjadi pada tanggal  29 Juni 2023 hari Kamis.
Menyikapi Perbedaan Awal Zulhijjah 1444H/2023
Akan terjadi perbedaan dalam penentauan awal bulan Zulhijjah 1444H/2023 di Indonesia tentu ini akan mengulangi peristiwa sebelumnya yaitu Ketika memulai Awal Syawal 1444 H. antara Muhammadiyah dan Pemerintah mengalami perbedaan. Dan awal Zulhijjah juga sama Potensi perbedaan akan terjadi. Yang paling terpenting dari perbedaan itu adalah sama-sama menjaga toleransi. Karena dalam penentuan awal bulan kamariah termasuk dalam Ranah Ijtihad tentu masing-masing kelompak dan ormas punya pendapat dan rujukan yang berbeda-beda dalam menentukan awal bulan kamariah.