Hampir semua lapisan masyarakat saat ini sudah pernah pergi ke dokter gigi. Baik itu untuk menambal gigi yang lubang, membersihkan karang gigi, mencabut gigi, atau yang lainnya.
Setelah pergi ke dokter gigi pernahkah anda meiliki sebuah pertanyaan seperti ini :
Kok biaya/tarif dokter gigi mahal sekali ya?
Kebanyakan orang akan memiliki pemikiran seperti itu. Sehingga menimbulkan rasa malas untuk kembali mendapatkan perawatan dokter gigi.
Setelah itu biasanya seseorang akan mencoba mengusahakan perawatannya sendiri  dengan mengandalkan obat pereda nyeri seperti yang banyak saya jumpai. Karena berpikir jika ke dokter gigi, akan diberikan obat dengan khasiat yang sama.
Mengapa tarif perawatan di dokter gigi mahal?
Perlu diketahui juga bahwa kesehatan gigi adalah ciri atau melambangkan gaya hidup untuk merawat gigi lebih baik,karena kalau gigi kita tidak terawat pasti akan menggangu penampilan
Ucapan yang sering ada di pikiran yaitu seperti dibawah ini
"Kok, jauh berbeda dengan tarif dokter umum?" padahal sama-sama berprofesi sebagai dokter.
Hingga saat ini saya baru mengerti apa yang menyebabkan perawatan dokter gigi itu mahal.
Penyebabnya :
1. Pasien datang dengan keadaan yang parah
Hal ini merupakan penyebab yang paling utama. Sering kali pasien datang dengan keluhan yang sudah dapat dikatakan parah.
Misalnya, pasien datang memerlukan perawatan gigi berlubang dengan keluhan gigi berlubang yang setiap malam hari terasa sakit (sudah mengenai pulpa), atau berlubang dengan tumbuh daging dari dalam lubang gigi itu.Â
Ada juga yang ingin membersihkan karang gigi yang karangnya begitu banyak sampai menutup permukaan gigi.Â
Nah, hal itu memerlukan perawatan yang ekstra dan obat-obatan yang lebih mahal. Sehingga wajar dikenakan tarif yang mahal.
2. Mahalnya alat-alat kedokteran gigi
Alat yang dipakai dokter gigi, tidaklah sembarang dan bukan satu alat untuk semua kasus. Tiap kasus atau permasalahan gigi memerlukan alat yang berbeda. Yang paling terlihat adalah kursi gigi dari dokter gigi.Â
Demi kenyamanan pasien dan kenyamanan dokter gigi saat bekerja, maka wajib praktik dokter gigi memiliki kursi gigi, yang harganya terbilang sangat mahal.
3. Mahalnya obat-obatan yang dipakai
Seperti halnya alat, obat pun setiap jenis kasus berbeda jenis obat yang dipakai untuk merawat kelaianan pada gigi. Obat harus mengikuti perkembangan jaman.Â
Seperti contohnya bahan tambal gigi, yang dulu memakai amalgam yang warnanya seperti timah (silver gelap), sekarang sudah ada tambalan sewarna gigi sehingga tidak terlihat seperti tamabalan. Yang harganya pun sesuai dengan hasil yang diberikan.
4. Tingkat ketelitian yang tinggi
Setiap dokter gigi haruslah teliti dalam menangani setiap kasus yang ada dihadapannya. Misalnya menambal gigi yang berlubang. Memakai alat harus aman terkendali agar tidak melukai pasien, merawat lubang gigi yang kecil harus teliti agar setelah ditambal tidak ada kontoran yang tejebak di dalam tambalan, dan lain sebagainya.
5. Mahalnya biaya kuliah kedokteran gigi
Ini adalah salah satu alasan mengapa saya ingin menulis artikel ini. Mahalnya biaya perkuliahan, karena ilmu yang rumit wajib dan harus dimengerti setiap mahasiswa. Karena ilmu itu akan diterapkan pada manusia, bukan benda mati atau hewan dan yang lainnya. Salah memahami dan salah mempelajari ilmu dapat berakibat fatal bagi nyawa pasien atau bagi dokter gigi itu sendiri.
Itulah mengapa tarif dokter gigi mahal. Tidak hanya karena dari dokter gigi saja tapi ada faktor dari pasien juga.
Maka dari itu, apabila mengalami keluhan pada gigi atau rongga mulut, sesegera mungkin untuk pergi ke dokter gigi, sebelum menjadi parah.
Saat ini hampir disetiap puskesmas memiliki dokter gigi yang tentunya biaya dokter gigi di puskesmas akan lebih murah dari dokter gigi swasta. Jangan khawatir tentang perawatan yang diterima. Karena semua dokter gigi telah disumpah untuk melayani pasien dengan sebaik-baiknya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H