1. Pasien datang dengan keadaan yang parah
Hal ini merupakan penyebab yang paling utama. Sering kali pasien datang dengan keluhan yang sudah dapat dikatakan parah.
Misalnya, pasien datang memerlukan perawatan gigi berlubang dengan keluhan gigi berlubang yang setiap malam hari terasa sakit (sudah mengenai pulpa), atau berlubang dengan tumbuh daging dari dalam lubang gigi itu.Â
Ada juga yang ingin membersihkan karang gigi yang karangnya begitu banyak sampai menutup permukaan gigi.Â
Nah, hal itu memerlukan perawatan yang ekstra dan obat-obatan yang lebih mahal. Sehingga wajar dikenakan tarif yang mahal.
2. Mahalnya alat-alat kedokteran gigi
Alat yang dipakai dokter gigi, tidaklah sembarang dan bukan satu alat untuk semua kasus. Tiap kasus atau permasalahan gigi memerlukan alat yang berbeda. Yang paling terlihat adalah kursi gigi dari dokter gigi.Â
Demi kenyamanan pasien dan kenyamanan dokter gigi saat bekerja, maka wajib praktik dokter gigi memiliki kursi gigi, yang harganya terbilang sangat mahal.
3. Mahalnya obat-obatan yang dipakai
Seperti halnya alat, obat pun setiap jenis kasus berbeda jenis obat yang dipakai untuk merawat kelaianan pada gigi. Obat harus mengikuti perkembangan jaman.Â
Seperti contohnya bahan tambal gigi, yang dulu memakai amalgam yang warnanya seperti timah (silver gelap), sekarang sudah ada tambalan sewarna gigi sehingga tidak terlihat seperti tamabalan. Yang harganya pun sesuai dengan hasil yang diberikan.