Mohon tunggu...
ZULFA SHAFIYA MAHARANI
ZULFA SHAFIYA MAHARANI Mohon Tunggu... Penulis - pelajar

sebagai pelajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cinderella dan Sepatu Kaca

24 Oktober 2024   09:00 Diperbarui: 31 Oktober 2024   08:06 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://id.pinterest.com/Ylianasanchezz/

Sepanjang malam Cinderella berdansa dan mengobrol dengan pangeran. Tanpa disadari, dia lupa bahwa sebentar lagi tengah malam dan sihir ibu peri akan hilang.

Cinderella lalu berlari meninggalkan pangeran yang kebingungan. Karena terburu-buru, Cinderella tanpa sengaja meninggalkan salah satu sepatu kacanya. Pangeran yang tak berhasil mengejar hanya bisa mendapatkan sepatu kaca itu dan menyimpannya.

Keesokan harinya, pangeran bertekad untuk mencari Cinderella ke seluruh penjuru negeri. Ia meminta prajuritnya untuk memeriksa setiap rumah dan meminta setiap perempuan mencoba sepatu kaca yang disimpannya.

Ketika sampai di rumah Cinderella, prajurit meminta dua saudara tiri untuk mencoba sepatu itu. Tapi, sepatu itu tidak sesuai ukuran kaki keduanya.

Cinderella pun diberi kesempatan untuk mencobanya setelah diminta oleh prajurit. Sepatu itu seperti menemukan pemiliknya karena sesuai ukuran kaki Cinderella.

Semua orang yang melihat itu terkejut. Cinderella akhirnya memberanikan diri mengaku bahwa dialah pemilik sepatu itu. Pangeran yang mengetahui kabar ini langsung bertemu Cinderella dan langsung mengenalinya.

"Benar, kamu adalah perempuan cantik yang aku temui di pesta dansa. Kamu adalah pemilik sepatu kaca ini," kata pangeran.

Pangeran lalu langsung melamar Cinderella untuk menjadi istrinya. Keduanya pun menikah dan hidup bahagia selamanya.

Pesan moral dongeng Cinderella

Banyak pesan moral yang bisa diambil si Kecil dari dongeng Cinderella ini, Bunda. Salah satunya tentang kesabaran.

Cinderella selama ini hidup dengan sabar meski selalu diperlakukan buruk oleh ibu dan dua saudara tirinya. Selain kesabaran, anak juga bisa belajar untuk tidak bermalas-malasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun