Mohon tunggu...
Muhammad Zulfariansyah
Muhammad Zulfariansyah Mohon Tunggu... Dosen - IT Generalist

Semacam suka membahas apa saja yang menarik buat saya. Mari diskusi.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Berdampak Positif Buat Ekonomi Indonesia, Ternyata Sosok Ini yang Membuat Indonesia Masuk G20

30 Juli 2022   00:25 Diperbarui: 30 Juli 2022   00:28 588
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lukisan Digital Prof. Dr.ing. Ir. H. Bacharuddin Jusuf Habibie, FREng. (src : zulfariansyah)

Tema : Saatnya Mengukir Sejarah sebagai Pemegang Presidensi G20 2022

Sekilas Tentang Presidensi G20 Indonesia 2022

Perhelatan tahunan G20 tahun ini, 2022, di gelar di Indonesia. G20 adalah forum dunia beranggotakan 19 negara dan Uni Eropa, serta Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia (World Bank/WB). 

Adapun diskusi dari forum ini antara lain membahas ekonomi utama dunia karena secara kolektif mewakili sekitar 65% penduduk dunia, 79% perdagangan global, dan setidaknya 85% perekonomian dunia. Banyak permasalahan dunia yang dibahas pada forum ini seperti soal ekonomi dunia dan isu yang berdampak secara global. Tahun ini, ada 3 isu prioritas yang dibahas dalam G20 Indonesia dalam tajuk "Recover Together, Recover Stronger".

Isu Pertama adalah Arsitektur Kesehatan Global. Pandemi Covid 19 memberi dampak buruk berkepanjangan kepada dunia, namun karenanya dunia mempelajari hal baru yang bersifat kolaboratif dalam bidang kesehatan. 

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berpendapat bahwa Presidensi G20 Indonesia adalah kesempatan untuk memperkuat arsitektur kesehatan global. Harapannya, dunia akan menjadi jauh lebih siap untuk menghadapi ancaman di bidang kesehatan.

Adapun untuk isu prioritas yang kedua adalah Transisi Energi Secara Berkelanjutan. Sudah menjadi rahasia umum, bahwa penggunaan bahan bakar fosil mengakselerasi pemanasan global. 

Diharapkan dengan dibahasnya isu ini berujung pada solusi praktis terhadap pengelolaan energi terbarukan, efisiensi energi, maupun penggunaan bahan bakar fosil yang lebih bersih sehingga dampak buruk dari emisi karbon dapat diminimalisir. 

Isu Prioritas ketiga, yang akan dibahas adalah Transformasi Digital dan Ekonomi. Di zaman yang serba digital ini maka pembaruan kemampuan sangat diperlukan. 

Penyesuaian antara cara kerja konvensional menjadi digital memang menjadi bottle neck dalam penerapan digital skill di industri. Oleh karenanya isu ini tidak kalah penting untuk dibahas dalam G20. Selain itu dalam lingkup Ekonomi Digital, Bank Sentral sangat berperan dalam mengupayakan terjadinya transformasi digital. Kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia, dapat mengeskalasi transformasi dari ekonomi konvensional menjadi ekonomi digital. 

Presidensi G20 2022 dan Ekonomi Indonesia

Warga Indonesia yang menjadi saksi berlangsungnya Presidensi G20 2022 di Indonesia, baik melalui kanal luring maupun daring, patutnya berbangga karena momentum presidensi ini hanya akan terjadi selama kurang lebih 20 tahun sekali. Nikmatilah momen bersejarah ini, semoga presidensi G20 Indonesia mendatang kita sudah bisa menjadi partisipan sebagai negara maju. 

Seperti yang sudah di jelaskan pada bagian sebelumnya, pandemi Covid 19 memberikan dampak buruk bagi banyak negara khususnya negara berkembang seperti Indonesia. Banyak sektor ekonomi yang tumbang selama pandemi dikarenakan penurunan daya beli masyarakat serta PHK dimana-mana. 

Pembatasan Sosial yang merupakan kebijakan pemerintah untuk menekan laju penularan virus covid 19 membuat sektor pariwisata Indonesia menjadi salah satu sektor ekonomi yang paling berdampak ketika pandemi. 

Namun, dengan adanya Presidensi G20 Indonesia 2022, momen ini dapat menjadi sarana untuk memperkenalkan pariwisata Indonesia kepada dunia Internasional sehingga diharapkan dapat memperbaiki aktivitas ekonomi dalam sektor pariwisata di Indonesia. 

Datangnya delegasi dari negara-negara G20 ke Indonesia juga tentunya akan menambah devisa negara. Dengan euforia G20, konsumsi domestik juga akan meningkat sehingga peran-peran UMKM akan lebih maksimal.

Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani Indrawati memaparkan, gelaran G20 akan menciptakan kontribusi USD 533 Juta atau sekitar Rp 7,4 Triliun pada PDB Indonesia. Selain itu, G20 juga akan meningkatkan konsumsi domestik hingga Rp 1,7 Triliun. 

Dengan berbagai rangkaian acara serta kegiatan, G20 akan melibatkan UMKM dan memberdayakan tenaga kerja hingga 33.000 orang. 

Dari sisi pariwisata, Menteri Parekraf, Sandiaga Uno sudah menyiapkan sesuatu dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. Kemenparekraf menyediakan paket wisata untuk kebutuhan pre dan post tour untuk delegasi G20, diantaranya 46 paket wisata yang terdiri dari 27 Excursion package dan 19 Post Tour Package. 

Sandiaga Uno berharap KTT G20 ini berkontribusi terhadap proyeksi peningkatan wisatawan mancanegara hingga 1,8 juta hingga 3.6 juta, serta 600 ribu hingga 700 ribu lapangan pekerjaan baru.

Sementara menurut Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Teten Masduki, G20 sejatinya akan meningkatkan investasi pada sektor UMKM Indonesia, hal ini diyakini karena 80% dari investor global pada sektor tersebut berasal dari negara peserta G20.

Dengan meningkatnya investasi pada sektor UMKM maka pemulihan aktivitas ekonomi akan semakin membaik. 

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo berpendapat, pemulihan ekonomi dunia dan domestik meningkatkan konsumsi masyarakat, investasi dan kegiatan ekspor-impor yang tumbuh pesat. Dampaknya, penerimaan pajak tumbuh 18 persen lebih, bea cukai tumbuh lebih dari 24% dan penerimaan PNPB tumbuh lebih dari 23%. Hal ini sudah cukup memberikan gambaran konkret bahwa G20 akan memberikan implikasi positif untuk perekonomian Indonesia.

Presidensi G20 di Indonesia membuktikan bahwa Indonesia memiliki kemampuan yang baik dalam menangani krisis. Presidensi ini menjadi sejarah karena dilaksanakan ditengah-tengah pandemi yang mengindikasikan bahwa dunia percaya terhadap kemampuan Indonesia dalam menangani pandemi Covid 19. 

Menjadi tuan rumah, memberikan peluang bagi Indonesia untuk menjalin kerjasama tingkat global dan dapat menginisiasi forum G20 agar dapat mendukung pemulihan aktivitas perekonomian Indonesia serta dapat menawarkan solusi kebijakan pemulihan ekonomi dunia yang mempunyai dampak positif yaitu pertumbuhan ekspor. 

G20 juga menjadi momentum untuk menunjukkan hasil reformasi struktural diantaranya dengan UU Cipta Kerja, yang tujuannya adalah untuk meningkatkan kepercayaan investor global.

Sosok yang Membuat Indonesia Menjadi Bagian G20

Indonesia menjadi perwakilan negara dari Asia Tenggara di KTT G20. Selain itu dalam KTT G20 Indonesia juga mewakili kelompok negara berkembang serta dunia Islam. Indonesia masuk G20 pada saat G20 baru didirikan pada tahun 1999. 

Hal ini dikarenakan Indonesia memiliki pengalaman dalam mengatasi krisis yang melanda pada tahun 1998 sehingga diharapkan dapat membagikan strategi dalam penanganan krisis kepada negara-negara berkembang lainnya. Tentu merupakan sebuah prestasi yang membanggakan bahwa kemampuan Indonesia dalam mengatasi krisis diakui oleh dunia. 

Namun siapakah sosok yang berjasa dalam penanganan krisis pada tahun 1998 tersebut? Dia adalah Prof. Dr.ing. Ir. H. Bacharuddin Jusuf Habibie, FREng. atau Pak Habibie, Presiden Republik Indonesia ke 3. 

Lukisan Digital Prof. Dr.ing. Ir. H. Bacharuddin Jusuf Habibie, FREng. (src : zulfariansyah)
Lukisan Digital Prof. Dr.ing. Ir. H. Bacharuddin Jusuf Habibie, FREng. (src : zulfariansyah)

Pada masa transisi pemerintahan dari Presiden RI ke 2, Pak Suharto, ke Pak Habibie pada bulan Mei 1998, kondisi ekonomi Indonesia sedang tidak baik-baik saja. Krisis finansial Asia pada awalnya bermula dari Thailand yang lalu kemudian menerpa Korea Selatan, Hongkong, Laos, Malaysia, Filipina dan Indonesia. 

Kemudian Dana Moneter Internasional (IMF) memberikan bantuan terhadap negara-negara tersebut, namun bantuan tersebut tak bisa membendung krisis moneter yang puncaknya terjadi pada pertengahan 1998. 

Harga kebutuhan pokok meroket naik membuat daya beli masyarakat menurun, jumlah pengangguran bertambah, nilai tukar Rupiah terhadap USD merosot dari yang awalnya Rp 2.000,-/USD hingga menyentuh Rp. 17.000,-/USD. Dampaknya banyak industri yang bangkrut dan 16 Bank ditutup.  

Dengan kondisi  krisis multidimensional seperti diatas, Pak Habibie membuat kebijakan-kebijakan strategis untuk reformasi ekonomi dengan tujuan mengendalikan krisis. Dalam konteks kebijakan moneter, Pak Habibie mengupayakan untuk mengendalikan jumlah uang beredar di masyarakat agar dapat mengontrol inflasi. 

Beliau menaikkan suku bunga Sertifikat Bank Indonesia menjadi 70% agar dana masyarakat dapat kembali ke Kas Bank Sentral atau Bank Indonesia sehingga dana yang beredar di masyarakat berkurang. Selain itu, Pak Habibi juga mengambil kebijakan agar Bank Sentral berdiri secara Independen. Hal ini penting agar Bank Sentral tidak diintervensi oleh kebijakan pemerintah. 

Masih banyak kebijakan-kebijakan strategis lainnya seperti dalam bidang perbankan, fiskal dan korporasi yang berdampak baik buat stabilitas ekonomi Indonesia pada waktu itu. 

Dampak dari semua kebijakan itu diantaranya kurs Rupiah terhadap USD membaik dari yang sebelumnya menyentuh Rp. 17.000,- menjadi Rp. 7.000,-; Perumbuhan ekonomi mengalami kenaikan dari yang sebelumnya -13% menjadi 2%; Inflasi berhasil ditekan turun dari 77,6% menjadi 2%. 

Kebijakan Pak Habibie itulah yang membuat Indonesia bertahan dimasa Krisis Moneter 1998 hingga dilihat dunia dan dipercaya menjadi anggota G20. 

Sebagai bangsa Indonesia, sudah sepantasnya bangga karena kita adalah bangsa yang mewakili negara berkembang lainnya di G20. Dan, tentunya bangga karena bisa menyaksikan negara kita mengukir sejarah sebagai pemegang Presidensi G20 2022 dan menjadi tuan rumah di acara tingkat tinggi skala global seperti ini. 

Referensi : 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun