Seperti yang sudah di jelaskan pada bagian sebelumnya, pandemi Covid 19 memberikan dampak buruk bagi banyak negara khususnya negara berkembang seperti Indonesia. Banyak sektor ekonomi yang tumbang selama pandemi dikarenakan penurunan daya beli masyarakat serta PHK dimana-mana.Â
Pembatasan Sosial yang merupakan kebijakan pemerintah untuk menekan laju penularan virus covid 19 membuat sektor pariwisata Indonesia menjadi salah satu sektor ekonomi yang paling berdampak ketika pandemi.Â
Namun, dengan adanya Presidensi G20 Indonesia 2022, momen ini dapat menjadi sarana untuk memperkenalkan pariwisata Indonesia kepada dunia Internasional sehingga diharapkan dapat memperbaiki aktivitas ekonomi dalam sektor pariwisata di Indonesia.Â
Datangnya delegasi dari negara-negara G20 ke Indonesia juga tentunya akan menambah devisa negara. Dengan euforia G20, konsumsi domestik juga akan meningkat sehingga peran-peran UMKM akan lebih maksimal.
Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani Indrawati memaparkan, gelaran G20 akan menciptakan kontribusi USD 533 Juta atau sekitar Rp 7,4 Triliun pada PDB Indonesia. Selain itu, G20 juga akan meningkatkan konsumsi domestik hingga Rp 1,7 Triliun.Â
Dengan berbagai rangkaian acara serta kegiatan, G20 akan melibatkan UMKM dan memberdayakan tenaga kerja hingga 33.000 orang.Â
Dari sisi pariwisata, Menteri Parekraf, Sandiaga Uno sudah menyiapkan sesuatu dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. Kemenparekraf menyediakan paket wisata untuk kebutuhan pre dan post tour untuk delegasi G20, diantaranya 46 paket wisata yang terdiri dari 27 Excursion package dan 19 Post Tour Package.Â
Sandiaga Uno berharap KTT G20 ini berkontribusi terhadap proyeksi peningkatan wisatawan mancanegara hingga 1,8 juta hingga 3.6 juta, serta 600 ribu hingga 700 ribu lapangan pekerjaan baru.
Sementara menurut Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Teten Masduki, G20 sejatinya akan meningkatkan investasi pada sektor UMKM Indonesia, hal ini diyakini karena 80% dari investor global pada sektor tersebut berasal dari negara peserta G20.
Dengan meningkatnya investasi pada sektor UMKM maka pemulihan aktivitas ekonomi akan semakin membaik.Â
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo berpendapat, pemulihan ekonomi dunia dan domestik meningkatkan konsumsi masyarakat, investasi dan kegiatan ekspor-impor yang tumbuh pesat. Dampaknya, penerimaan pajak tumbuh 18 persen lebih, bea cukai tumbuh lebih dari 24% dan penerimaan PNPB tumbuh lebih dari 23%. Hal ini sudah cukup memberikan gambaran konkret bahwa G20 akan memberikan implikasi positif untuk perekonomian Indonesia.