Mohon tunggu...
Zulfa Liswanti
Zulfa Liswanti Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Ibu RT

Menuangkan isi pikiran sebatas kemampuan di usia yang terus menua

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tak Disangka

11 Februari 2024   07:10 Diperbarui: 11 Februari 2024   07:14 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ada saatnya rapuh

Ada saatnya luluh

Tertipu oleh kesejukan semu

Hanyut bersama bayangan senja

 ...

Ada saatnya tegar

Ada saatnya sabar

Walau seribu kata menghantam

Hati tenang sekalipun langit kelam

...

Ada saatnya senyum

Ada saatnya maklum

Demikianlah dunia fana

Penuh dengan suka dan duka

...

Sejuta fenomena menghirup udara

Terkadang damai dengan suasana

Terkadang angkuh tiada terkira

Alam sadar hilang berujung lupa

...

Hati terkorosi oleh suara

Benci tak terkendali lalu mencerca

Butiran cinta sirna seketika

Pergi membawa luka entah ke mana

Di Perjalanan, 11 Februari 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun