Dulu seharum melati selalu dipuji
Ke mana pergi selalu dibuntuti
Tentu hatinya senang sekali
Namun ada yang telah patah hati
Karena tak mendapatkan cinta sejati
...
Kini senangnya menyendiri
Berinteraksi dengan alamÂ
Berjalan di pematang sawah
Berhenti sejenak menatap langit
Memandang indahnya awan putih
...
Bukan tak ingin menyapaÂ
Hanya sedang instropeksi diri
Terlebih sejak kau ingkar janji
Akan mengabari ternyata pergi
Tak bisa lagi dipercayai
...
Kejarlah apa maunya hatimu
Ku tak peduli semua itu
Jika selama  ini dirimu menjual dusta
Tentu itu akan ada balasannya
Sudah kumaafkan bukan melupakan
Di Perjalanan, 07 Juni 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H