Mohon tunggu...
Zulfa Liswanti
Zulfa Liswanti Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Ibu RT

Menuangkan isi pikiran sebatas kemampuan di usia yang terus menua

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bukan Dendam Hanya Pinta Hati

7 Juni 2023   20:20 Diperbarui: 7 Juni 2023   20:25 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dulu seharum melati selalu dipuji

Ke mana pergi selalu dibuntuti

Tentu hatinya senang sekali

Namun ada yang telah patah hati

Karena tak mendapatkan cinta sejati

...

Kini senangnya menyendiri

Berinteraksi dengan alam 

Berjalan di pematang sawah

Berhenti sejenak menatap langit

Memandang indahnya awan putih

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun