Wakil Presiden RI pernah menyatakan akan membangun sebuah pusat riset, pendidikan dan pelatihan pengurangan risiko bencana seperti halnya di Jepang (Kompas, 18/11/2010). Lebih kurang enam tahun setelah pernyataan itu, menurut hemat penulis belum terlihat adanya tanda-tanda akan berdirinya sebuah pusat riset gempa dan tsunami seperti halnya di Jepang. Tergambar dari geliat beberapa lembaga riset tsunami, gempa bumi dan mitigasi bencana di negeri kita tertatih-tatih karena kesulitan dana.
Akankah momentum penting ini terlupakan? Secara ingatan, momentum tsunami Aceh 2004 tentu belum hilang terutama bagi keluarga yang menjadi korban. Semoga ingatan akan kejadian tsunami 2004 juga diiringi pola hidup dan tingkah laku mitigasi bencana. Keberadaan musium tsunami yang megah, situs tsunami dan kuburan massal tidak menjadi saksi bisu. Keberadaan artefak-artefak tsunami 2004 harus menjadi pembelajaran penting bagi kita untuk membudayakan semangat mitigasi dan upaya pengurangan risiko bencana di kemudian hari.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H