Orang-orang yang membaca kitab-kitab Imam As-Syafi'i dapat menilai keindahan bahasa dan ketinggian ilmu beliau.
Kemahiran As-Syafi'i dalam berfatwa dimulai pada usia delapan belas tahun. Hal ini disebabkan oleh keteguhannya mendalami sejarah dan kesusasteraan Arab lebih dahulu daripada ilmu fiqih.
Imam As-Syafi'i memiliki kefasihan dan retorika bahasa yang tinggi. Tidak lain karena pergaulannya dengan masyarakat desa yang bertutur dengan bahasa asli dan kualitas bahasa yang tinggi.
Bahkan retorika bahasanya telah meyakinkan Khalifah Harun al-Rasyid dan menepis tuduhan Syi'ah kepadanya. Kemahiran bahasa beliau telah membebaskannya dari fitnah yang dituduhkan kepadanya.
Beliau mampu membuktikan semua pertanyaan yang diajukan Amirul Mukminin kepadanya. Pertanyaan khalifah tentang silsilah keturunan, astronomi dan lain sebagainya dapat dijawab dengan bijaksana dan tutur kata yang mulia.
Apa yang didengarkan Khalifah Harun Ar-Rasyid, beliau menyadari apa sebenarnya yang terjadi? Lalu Khalifah bertanya kepada Imam As-Syafi'i: Bagaimana pengetahuan anda tentang Al-Qur'an.
Jawab As-Syafi'i: wahai Amirul Mukminin! Pengetahuan Al-Qur'an yang mana yang anda maksudkan? Bila yang tuan maksudkan hafalan Al-Qur'an saya, memang saya telah menghafalnya.
Katanya lagi: saya mengetahui waqaf dan ibtida'nya, jumlah ayatnya, ayat Makki dan Madani, ayat Kufi dan Basri, ayat Nasikh dan Mansukh, ayat yang turun di waktu siang dan malam. Ayat yang lafadh umum yang bermaksud makna khusus begitu sebaliknya.Â
Semua dijawab oleh Imam As-Syafi'i dengan baik dan tenang. Seketika itu, Khalifah memuji Imam As-Syafi'i dengan keilmuan dan tutur bicaranya serta meminta nasehat darinya. Sehingga beliau diberikan hadiah lima puluh ribu dirham dan tunggangan kuda.
Semua pemberian Khalifah Harun al-Rasyid tidak diambil untuk dirinya. Melainkan disedekahkan kepada pengawal dan penjaga istana sebelum beranjak keluar pintu istana sebagaimana disebutkan dalam Mu'jam Udaba' karya Yaqut Al-Hamawi.
Selain itu, perkataan Ibn Mahdi yang disebutkan dalam Al-Ihtijaj bi As-Syafi'i, karya Al-Khatib bahwa:Â