Mohon tunggu...
Zulfa Ghaniyah Salsabila
Zulfa Ghaniyah Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Pendidikan Indonesia

menggunakan waktu luang untuk membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Home Schooling

18 Mei 2022   19:35 Diperbarui: 18 Mei 2022   19:37 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Rivero, L. (2002). Progressive digressions: Home schooling for self‐actualization. Roeper Review, 24(4), 197–202. https://doi.org/10.1080/02783190209554180

McDowell, S. A. (2000). The home schooling mother-teacher: Toward a theory of social integration. Peabody Journal of Education, 75(1–2), 187–206. https://doi.org/10.1080/0161956X.2000.9681941

Slater, E. V., Burton, K., & McKillop, D. (2020). Reasons for home educating in Australia: who and why? Educational Review, 00(00), 1–18. https://doi.org/10.1080/00131911.2020.1728232

Maxwell, N., Doughty, J., Slater, T., Forrester, D., & Rhodes, K. (2020). Home education for children with additional learning needs–a better choice or the only option? Educational Review, 72(4), 427–442. https://doi.org/10.1080/00131911.2018.1532955

McDowell, S. A., Sanchez, A. R., & Jones, S. S. (2000). Participation and perception: Looking at home schooling through a multicultural lens. Peabody Journal of Education, 75(1–2), 124–146. https://doi.org/10.1080/0161956X.2000.9681938

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun