Pasar Rakyat Kejambon terletak di Jambon Lor, Sindumartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Salah satu keunikan dari pasar ini adalah caranya dalam mempertahankan tradisi masyarakat Jawa Tengah dengan mengadakan pasaran weton, seperti pasar Kliwon, pasar Pahing, pasar Legi, pasar Wage, dan pasar Pon.
Masyarakat dapat bersepakat untuk mengadakan pasar weton sesuai dengan kesepakatan mereka. Misalnya, jika warga memilih pasar Kliwon pada hari Minggu, maka pasar Kliwon akan diadakan setiap hari Minggu.
Penentuan pasaran weton didasarkan pada perhitungan kalender Jawa, yang menjadi bagian dalam menjaga tradisi dan keberlangsungan budaya lokal.
Tradisi ini tidak hanya menyatukan masyarakat dalam kegiatan pasar, tetapi juga memperkaya warisan budaya yang dilestarikan hingga saat ini.
Selama hari pasar Kliwon di Pasar Kejambon, suasana menjadi semarak karena pintu pasar terbuka, menyambut kedatangan para penjual dari berbagai daerah. Para penjual biasanya menjajakan beragam produk mulai dari makanan tradisional seperti tiwul, parem, gethuk, pecel, hingga berbagai hidangan tradisional lainnya.
Tidak hanya itu, para penjual juga menawarkan lauk pauk seperti opor ayam, gudeg, sambel goreng, dan lain sebagainya. Berbagai minuman tradisional seperti dawet, cendol, jamu, es teler, juga turut meramaikan pasar dengan kelezatan dan kesegarannya.
Selain berbagai hidangan tradisional, pasar Kliwon juga menjadi tempat untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari seperti sayuran, bumbu masak, dan barang kebutuhan lainnya.
Selain itu, terdapat kegiatan jual-beli burung yang menjadi daya tarik bagi para pecinta burung, baik anak muda maupun bapak-bapak. Pasar kliwon menjadi tempat khusus di mana para penggemar burung berkumpul untuk menjelajahi berbagai jenis burung yang ditawarkan. Mereka memiliki kesempatan untuk membeli atau menjual burung-burung favorit mereka, serta berbagi informasi dan pengalaman seputar perawatan burung. Para pengunjung pasar dapat merasakan kehangatan komunitas burung yang saling mendukung dan bertukar pengetahuan. Dengan berbagai suara merdu burung yang menghiasi pasar, suasana pasar kliwon menjadi tempat yang ramai dan menyenangkan bagi para penggemar burung untuk menikmati hobi dan budaya jual-beli burung yang telah menjadi bagian dari tradisi lokal.
Salah satu makanan yang hanya dapat ditemui saat pasar buka adalah parem. Parem adalah hidangan khas Jawa yang sangat diminati oleh penduduk setempat. Di Pasar Kejambon, terdapat seorang penjual parem bernama Lasini. Meskipun usianya sudah 67 tahun, Lasini tetap setia menjual parem di pasar tersebut.
Rumahnya berada di perbatasan Sewon Cangkringan, hanya sekitar 10 menit perjalanan dari Pasar Kejambon. Lasini dikenal sebagai salah satu penjual parem terbaik di daerah tersebut, dan makanan khasnya selalu menjadi buruan para penggemar kuliner lokal.
Lasini memulai berjualan parem sejak pukul 06.30 hingga semua dagangannya habis terjual ia membawa 1 buah kuali berisi parem dan 1 termos yang berisi parem seperti di gambar, untuk paremnya dibanderol 1000 rupiah untuk satu plastiknya. Pada pukul 08.30, dengan para pembeli yang terus berdatangan, dagangan parem Lasini telah habis terjual. Meskipun terdapat penjual parem lain selain Lasini, namun kelezatan parem buatan Lasini tidak tergantikan. Mayoritas pembeli parem adalah warga sekitar Pasar Kejambon. Salah satu pelanggan di daerah tersebut bahkan memberikan testimoni bahwa parem buatan Lasini, adalah yang paling enak.Â
Parem, makanan khas Jawa yang terbuat dari beras, jahe, kencur, daun mengkudu, dan gula, memiliki manfaat dalam menjaga kesehatan. Biasanya dikonsumsi sebagai obat setelah minum jamu yang memiliki rasa pahit, parem dikenal sebagai penjaga daya tahan tubuh yang efektif. Kombinasi bahan dasar seperti beras yang kaya akan karbohidrat, jahe dan kencur yang memiliki khasiat untuk kesehatan pencernaan, serta daun mengkudu yang kaya akan antioksidan.
Selain itu, parem juga bagus untuk ibu-ibu pasca melahirkan dalam merawat kesehatan tubuh dan mendukung kelancaran ASI. Dalam tradisi Jawa, parem dipercaya memiliki manfaat yang penting untuk membantu memelihara kesehatan ibu setelah melahirkan. Kandungan bahan-bahan alami seperti jahe, kencur, dan daun mengkudu dalam parem dapat membantu menghangatkan tubuh, meningkatkan sirkulasi darah, serta meredakan ketegangan otot pasca persalinan. Selain itu, parem juga diyakini dapat merangsang produksi ASI, sehingga membantu ibu dalam memberikan nutrisi bagi bayi mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H