Namun dibuat santai tapi fokus dan juga diselingi guyonan yang saling kami lemparkan. Pengajaran yang beliau lakukan tidak melulu teori yang dilaksanakan di dalam kelas. Beliau juga memberikan kami kesempatan untuk belajar Pancasila langsung di lapangan atau mempraktikkannya.
Pada semester 2 ini, beliau mengajak kami untuk belajar secara langsung mengeni perbedaan dan toleransi umat beragama. Kami dibebaskan untuk mengunjungi tempat ibadah selain agama Islam untuk lebih mengenal kehidupan saudara kami yang berbeda dalam hal keyakinan dan kepercayaan. Pada kesempatan itu, saya bersama dua teman saya pergi ke Gereja Katolik Ratu Rosari Malang.Â
Baca juga : 1 Juni, Refleksi Pancasila sebagai Ideologi Terbaik Bangsa
Di sana kami melakukan wawancara tentang bagaimana rasanya hidup dalam perbedaan, apakah pernah mendapat perlakuan berbeda dari agama lain, dan sebagainya. Jawaban mereka sungguh mendamaikan hati. Mereka menjelaskan bahwa mereka tidak pernah mendapat perlakuan yang berbeda dari umat agama lain.Â
Bahkan ketika pihak gereja mengadakan acara ulang tahun gereja, mereka turut mengundang warga sekitar sebagai perwakilan dari setiap agama untuk mempererat persaudaraan dan menjada kedamaian bermasyarakat.
Pengalaman yang paling berkesan selama belajar Pancasila bersama Pak Edi adalah beliau memberikan kesempatan kepada kita untuk merefresh otak dengan cara beryanyi bersama sebelum jam perkuliahan selesai.Â
Dan pada akhir pertemuan atau akhir semester beliau mentraktir mahasiswanya untuk makan bersama di Soto Qonaah, depan gerbang belakang UIN. Tak hanya untuk kelas saya saja, namun beliau juga mentraktir semua kelas yang beliau ajar.
Kesimpulannya, belajar Pancasila sangat penting agar kita tetap bisa hidup dan berperilaku lurus demi kebaikan diri pribadi, orang lain, dan bangsa negara.Â
Maka dari itu, selama kita masih sekolah materi Pancasila tetap akan selalu diajarkan. Pemilihan cara belajar yang efektif sangat diperlukan agar kita bisa enjoy dan tidak bosan dalam belajar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H