Mohon tunggu...
zulfaadilla
zulfaadilla Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya mahasiswa sukanya jalan jalan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Peran Media Dalam Pembentukan Opini Publik: Antara Kebebasan Pers dan Manipulasi Informasi

15 Desember 2024   23:28 Diperbarui: 15 Desember 2024   23:41 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Media: Jembatan Demokrasi atau Mesin Propaganda?

Media massa, dalam era digital yang serba cepat ini, memegang peranan vital dalam membentuk opini publik. Kebebasan pers, yang dijamin sebagai pilar demokrasi, memungkinkan media untuk menjadi wadah bagi beragam suara dan ide. Namun, di sisi lain, kebebasan ini juga rentan disalahgunakan, menjadi alat manipulasi informasi yang dapat memengaruhi persepsi dan keputusan masyarakat.

Di satu sisi, media berperan sebagai jembatan demokrasi. Media yang independen dan bertanggung jawab dapat memberikan informasi yang akurat dan objektif, memfasilitasi dialog publik, dan mendorong partisipasi masyarakat dalam proses politik. Media dapat menjadi wadah bagi kritik dan pengawasan terhadap pemerintah, serta menjadi suara bagi kelompok minoritas yang terpinggirkan.

Namun, di sisi lain, media juga bisa menjadi mesin propaganda. Manipulasi informasi, baik melalui penyebaran berita bohong (hoax), penyuntingan selektif, atau penekanan pada aspek tertentu, dapat membentuk persepsi publik yang bias dan menyesatkan. Media yang terpengaruh oleh kepentingan politik atau ekonomi tertentu dapat dengan mudah memanipulasi informasi untuk mencapai tujuan mereka, tanpa mempedulikan dampaknya terhadap masyarakat.

Paradoks ini melahirkan dilema: Bagaimana kita dapat menikmati kebebasan pers tanpa harus terjebak dalam manipulasi informasi? Bagaimana kita dapat membedakan informasi yang akurat dan objektif dari informasi yang bias dan menyesatkan?

Tanggung jawab terletak pada semua pihak:

Media: Media harus memegang teguh etika jurnalistik dan bertanggung jawab atas informasi yang mereka sebarkan. Mereka harus memprioritaskan akurasi, objektivitas, dan transparansi dalam pemberitaan.

Pemerintah: Pemerintah harus menjamin kebebasan pers dan melindungi media dari tekanan dan intervensi. Mereka juga harus berperan aktif dalam menangkal penyebaran berita bohong dan informasi yang menyesatkan.

Masyarakat: Masyarakat harus cerdas dalam mengonsumsi informasi dan kritis terhadap berita yang mereka terima. Mereka harus belajar untuk memverifikasi informasi dari berbagai sumber dan tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang tidak jelas sumbernya.

Kebebasan pers adalah aset berharga bagi demokrasi, namun ia juga membutuhkan tanggung jawab. Media harus menjadi jembatan demokrasi, bukan mesin propaganda. Hanya dengan menjaga keseimbangan antara kebebasan dan tanggung jawab, media dapat menjalankan perannya dengan baik dalam membentuk opini publik yang sehat dan berintegritas.

Meningkatkan literasi media adalah kunci untuk menghadapi banjir informasi di era digital. Masyarakat perlu memiliki kemampuan untuk memilah dan memilih informasi yang akurat, serta mengenali informasi yang menyesatkan. Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun