Misalnya yang sudah dicontohkan tadi anak kecil yang melihat,kemudian memegang dan menggigit apel dan anak kecil itu mengatakan bahwa apel itu bentuknya bulat, apel itu warnanya merah, dan rasanya manis.Itu semua merupakan proses persepsi.Â
Contoh lagi ketika kalian berjalan melewati depan rumah makan kemudian kalian mencium aroma masakan rumah makan tersebut. Kalian menyadari aroma makanan tersebut sama dengan aroma masakan yang pernah dimasak oleh ibu kalian dirumah.Â
Nah kesadaran atau interpretasi kalian atas aroma masakan tadi itulah yang disebut dengan persepsi. Jadi dapat  dikatan bahwa proses persepsi ini adalah proses memberikan makna kepada proses sensasi, dengan melakukan proses persepsi ini manusia dapat memperoleh pengetahuan baru. Persepsi ini mengubah sensasi menjadi sebuah informasi.Â
Jika sensasi adalah proses kerja indra kita maka persepsi adalah cara kita untuk memproses data inderawi menjadi informasi agar dapat diartikan dan menjadi sebuah informasi.Â
Definisi persepsi, yaitu suatu proses tentang petunjuk-petunjuk inderawi dan pengalaman dari masalalu yang relevan diorganisasikan untuk memberikan kepada kita gambaran yang struktur dan bermakna pada situasi tertentu. Proses persepsi  yang menggunakan pengetahuan sebelumnya untuk mengumpulkan dan menginterpretasikan stimulus yang telah ditangkap oleh indera.Â
Persepsi menggabungkan aspek dunia luar dan pengalaman yang sebelumnya/inner word. Misalnya, apa yang kita  ingat apabila membaca kata mantan, pasti orang-orang akan memiliki persepsi yang berbeda. Mungkin ada yang mengatakan bahwa mantan itu indah, dia mengatakan itu karena pengalaman bersama mantannya indah, lalu ada yang mengatakan bahwa mantan sangat menyebalkan,atau bahkan jahat karena orang itu mempunyai pengalaman yang pahit bersama mantannya.Â
Nah, dari jawaban tentang persepsi mantan diatas terlihat berbeda, itu karena persepsi dipengaruhi oleh beberapa faktor-faktor tertentu. Salah satunya yaitu Faktor Personal, jadi persepsi bukan hanya ditentukan oleh satu jenis dan bentuk stimulus, tetapi karakteristik orang yang memberikan respon kepada stimulus tersebut.
Sumber :
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H