Pentingnya minat baca dalam perkembangan anak-anak sering diakibatkan oleh kurangnya penekanan dari pihak keluarga dan pihak sekolah. Kebanyakan orang tua lebih mendorong anak-anak mereka untuk mengejar prestasi akademik daripada membaca untuk kesenangan. Sementara itu, pihak sekolah sering memberikan tugas membaca yang terasa lebih sebagai kewajiban daripada hobi.
Turunnya minat baca pada Generasi Z memiliki dampak yang signifikan. Salah satunya adalah penurunan kemampuan membaca dan pemahaman literatur.
Kemampuan membaca adalah keterampilan yang penting dalam kesuksesan akademik dan profesional. Dengan kurangnya latihan membaca, Generasi Z mungkin menghadapi kesulitan dalam memproses dan memahami teks yang kompleks.
Selain itu, minat baca yang rendah juga dapat mempengaruhi kemampuan berpikir kritis, imajinasi, dan kreativitas.
Menanamkan minat baca pada masa Generasi Z ini akhirnya memang merupakan tantangan yang cukup menjadi tugas kaum muda dan milenial juga untuk menyadarkan rekan seusianya, segenerasi, untuk membudayakan membaca.
Walau mungkin bentuk buku sudah dirasa kuno atau mungkin kurang cocok dengan kaum milenial, setidaknya memperbanyak e-book, e-comic atau electonic base lainnya akan mempermudah kaum milenial dalam mengembalikan semangat membaca dan memperoleh informasi yang positif.
Untuk menumbuhkan minat itu, mungkin perlu diadakan sebuah program hari membaca.
Mungkin hal ini akan menekan Generasi Z yang akhirnya harus membaca. Namun dengan cara itu, anak dapat membatasi dirinya bermain gadget. Selain itu, pendidikan di rumah dengan orang tua pun menjadi sangat penting untuk menumbuhkan kembali minat baca ini.
Orang tua harus memberikan waktu disiplin dalam memegang gadget. Sehingga anak bisa mengikuti disiplin itu dan terbawa terus sampai dewasa. Jika perlu, jangan berikan anak-anak gadget di masa mereka masih usia di bawah 10 Tahun.
Karena anak-anak di usia tersebut lebih banyak ingin menggunakan aplikasi bermain dibandingkan membaca.
Selain orang tua, guru ataupun dosen juga sangat penting dirasa untuk membangun minat membaca dari siswa maupun mahasiswa. Karena untuk meningkatkan kemampuan analisis, dibutuhkan banyak refrensi dari berbagai buku, jurnal, artikel, dan sumber bacaan lainnya. Oleh karena itu peran guru dan dosen sama pentingnya untuk peningkatan minat membaca siswa dan mahasiswa.