Mohon tunggu...
Zulfa Aulia Nurfaiza
Zulfa Aulia Nurfaiza Mohon Tunggu... Lainnya - Level Pemula

Daripada mumet dan bikin pusing pikiran, aku memilih menuliskan di sini. Sharing is caring, right? Stay safe, stay healthy❤️✨

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Jadi Manusia Super, Hard Skill dan Soft Skill Seimbang!

26 September 2020   23:20 Diperbarui: 27 September 2020   05:17 970
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengenal Hard skill dan Soft skill

Kemampuan, atau dalam bahasa kerennya adalah skill secara tradisional sering mengacu pada kemampuan teknis yang dimiliki seorang individu seperti kemampuan mengoperasikan suatu alat, mengolah data, memiliki pemahaman akan pengetahuan tertentu yang memang sengaja dibentuk dan didapatkan ketika dalam masa pendidikan formal.

Hard skill bersifat terkonstruk dengan kurikulum yang berjalan pada suatu masa dalam lingkungan pendidikan. Sebagaimana yang telah dikemukakan oleh Random House Dictionary, yakni kemampuan yang berasal dari pengetahuan, kemampuan praktis atau kecerdasan untuk melakukan sesuatu dengan baik yang terbentu karena adanya latihan atau asahan secara terorganisir.

Soft skills merupakan keterampilan dan kecakapan hidup baik untuk sendiri, berkelompok, atau bermasyarakat serta dengan Sang Pencipta. Dengan memiliki soft skills membuat keberadaan seseorang akan semakin terasa nyata di tengah lingkungan kehidupan bermasyarakat. 

Keterampilan atau juga disebut dengan kecakapan yang beragam seperti komunikasi, keterampilan emosional, keterampilan berbahasa, keterampilan kepemimpinan, berkelompok, termasuk di dalamnya terdapat nilai etika dan moral, kesantunan serta spiritual.

Seseorang sering mengingatkan saya akhir-akhir ini tentang pentingnya kita menyeimbangkan antara pendidikan atau kemampuan akademis dengan soft skill yang ada pada diri kita masing-masing.

Tiap dari diri kita ini telah dianugerahi sebuah kemampuan yang unik dan tentunya akan bermanfaat jika dikembangkan dengan benar. Khasiat atau kemujaraban soft skill yang terasah dengan maksimal mungkin belum bisa dirasakan ketika masih dalam masa sekolah, tapi nanti hasil akan kita tuai di kemudian hari semisal terjun dalam suatu profesi yang kita geluti.

Semua manusia pasti punya soft skill

Perihal bakat yang sudah merupakan takdir manusia memilikinya dan tidak akan ada ujungnya jika disebutkan satu per satu. Fakta lapangan yang sering ditemukan bahwa masa remaja adalah masa dimana seseorang sedang puncak-puncaknya untuk mencari jati diri.

Bisa dikatakan bahwa dalam proses pencarian jati diri tersebut akan menemukan hal-hal baru yang ternyata kita miliki dan baru kita sadari. Termasuk di dalamnya, soft skill sering kali muncul dan akhirya ditemukan ketika seseorang sedang dalam masa pencarian jati diri tersebut. 

Tidak ada manusia yang tidak memiliki keahlian, kecakapan atau bakat. Terkadang hal-hhal sepele yang sebenarnya tidak semua orang mampu itu juga merupakan soft skill yang berharga.

Selagi masih diberi kesempatan untuk bernafas dan berpikir, kenapa tidak kita maksimalkan peran kita untuk setidaknya membawa perubahan diri sendiri ke arah yang lebih baik. Salah satunya dengan terus menerus mengasah kemampuan natural kita yang mana kita tidak pernah tahu jika kita tidak mencoba.

Mengasah soft skill tidak ada bedanya dengan melakukan hobi yang bisa kita lakukan kapan saja dan dimana saja. Pun dengan tanpa membayar sepeser pun, kita tetap bisa mengasa soft skill yang kita miliki.

Soft skills dalam dunia kerja

Pada dasarnya, soft skills merupakan kemampuan yang sudah melekat pada diri seseorang tanpa terkecuali. Tetapi perkembangan soft skill tersebut berbeda-beda tentunya. Apabila dapat dikembangkan dengan maksimal dan diasah secara berlanjut maka akan sangat berguna di dalam dunia pekerjaan.

Apa sih kegunaan soft skill dalam karier? Ketika seseorang melamar pekerjaan, hal pertama yang menjadi pegangan ketika orang tersebut telah tamat mengenyam dunia pendidikan yakni ia akan memperoleh ijazah. Ijazah memang lah berguna pada saat melamar pekerjaan.

Tetapi ketika telah diterima dan terjun dalam suatu profesi akan dibutuhkan kemampuan-kemampuan tambahan yang menunjang ijazah sewaktu melamar pekerjaan seperti yang sudah disebutkan.

Jadi soft skills merupakan penyeimbang, pelengkap dari hard skill. Keseimbangan antara keduanya akan tercapai dengan maksimal ketika seiring, sejalan dan terus diberdayakan.

 Soft skill juga mampu berperan secara alamiah baik dengan sadar maupun tanpa disadari oleh kita semua ketika menghadapi tantangan atau problem krikil-krikil kecil yang ada saja di setiap harinya.

Persaingan di dunia industri yang semakin ketat kita rasakan era kini amat membutuhkan karyawan yang tidak hanya memiliki hard skill yang mumpuni namun juga soft skill sebagai pelengkapnya.

Adapun soft skill yang diharapkan oleh suatu perusahaan kepada karywan antara lain kemampuan berkomunikasi (public speaking), kemampuan bernegosiasi, kemampuan beradaptasi, kejujuran, tanggung jawab dan keuletan (tenancy).

Apabila hard skill dan soft skill telah seimbang maka keuntungan yang dihasilkannya bukan lagi hanya dapat dinikmati oleh diri sendiri namun juga bermanfaat bagi masyarakat luas. Bukan kah sebaik-baik manusia ketika hidup adalah yang bermanfaat bagi orang lain? Silakan tanyakan pada hati nurani kita masing-masing.

pexels.com
pexels.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun