Mohon tunggu...
Zulcar Chaeril
Zulcar Chaeril Mohon Tunggu... Wiraswasta - Writer and lecturer

Menulis mengenai pemasaran, startup, digital marketing, olahraga bola basket, dan traveling . kontak z.chaeril@gmail.com blog: https://zulcarc.wixsite.com/journeytime

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan featured

Mulai Buka di Pinggir Jalan, Starbucks Bersaing dengan Gerai Kopi Lokal?

15 Mei 2019   16:10 Diperbarui: 8 Juli 2019   20:07 6668
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Starbucks Buah Batu, sumber: serbabandung.com

Distribusi produk untuk sampai ke konsumen, ataupun distribusi produk dari gudang ke gerai. Phillip Kotler dalam bukunya Marketing Management menjelaskan ada 4 level dalam saluran pemasaran konsumen. 

Marketing Management, Phillip Kotler
Marketing Management, Phillip Kotler

Dengan membuka gerai di tempat perbelanjaan elit dan kini di tepi jalan, Starbucks memilih strategi 0-level yang memberikan akses untuk mereka dapat menemui konsumennya secara langsung. Tanpa melalui perantara, Starbucks memilih menambah gerainya dengan tujuan membesarkan pasar yang saat ini mereka miliki. 

Selain membuka gerai, Starbucks pun sudah bekerja sama dengan Nestle untuk menjual produk kopinya baik bubuk dan kopi instan dalam jaringan retail di supermarket. 

Dengan kerja sama ini, Starbuck menjalankan dua strategi yaitu 0-level yang di mana ia sendiri yang membuka gerainya untuk langsung bertemu dengan konsumennya dan 2-level yang di mana ia merangkul Nestle sebagai wholesaler di mana Nestle akan mendistribusikan produk-produk Starbucks menuju retailer atau supermarket sebelum diterima oleh konsumen. 

Phillip Kotler pun menjelaskan dalam menentukan lokasi dan saluran yang digunakan, pebisnis harus menentukan semuanya berdasarkan produk yang akan dijual. Ada tiga strategi yang bisa di implementasi, yaitu eksklusif, selektif dan intensif. 

Melihat karakter bisnis Starbuck yang merupakan gerai kopi premium, Starbucks mengimplementasikan distribusi selektif yang memang merupakan strategi yang digunakan untuk produk-produk harian, salah satu cirinya adalah Starbucks menggunakan beberapa gerai untuk berjualan dan menggunakan supermarket tertentu sebagai retailer untuk menjual produk instan Starbucks. 

Gerainya tidak terlalu terbatas seperti seperti produk dengan strategi distribusi eksklusif dan sebaran produknya tidak sebanyak produk-produk dengan strategi  distribusi intensif.

number of marketing intermediaries, sumber: slideplayer.com/slide/5948468/
number of marketing intermediaries, sumber: slideplayer.com/slide/5948468/

Dalam melakukan pemilihan lokasi pun bukan tanpa pertimbangan, misal pemilihan lokasi di Jatiwarna dapat di asumsikan jika Starbucks ingin mengambil pasar para pengguna kendaraan roda empat yang akan menggunakan jalur tol untuk berhenti sejenak dan membekali diri mereka dengan secangkir kopi untuk menemani perjalanannya, karena lokasi gerai Starbucks dekat dengan pintu masuk jalur tol Jorr (Jakarta Outer Ring Road). 

Untuk gerai di Pondok Bambu merupakan lokasi yang strategis dimana jalur tersebut adalah jalur masuk menuju kalimalang yang dimana dari arah kasablanka, pulo gadung atau Bekasi akan menggunakan akses jalur ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun