Akan tetapi, pada kenyataannya proses pelaksanaan pendidikan inklusi ini memiliki berbagai kendala seperti satuan pendidikan tingkat sekolah belum mampu untuk memenuhi kebutuhan peserta didik difabel tersebut. Selanjutnya, masih adanya masyarakat yang belum menerima adanya peserta didik difabel di tingkat satuan pendidikan reguler.Â
Selain itu, terjadi ketidakharmonisan dalam berbagai pihak ketika pelaksanaan sekolah inklusi. Agar pendidikan inklusi ini dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan maka diperlukannya guru yang memiliki standar kompetensi khusus serta memiliki kualitas tersendiri.Â
Pihak sekolah juga seharusnya mendukung secara penuh dalam proses pelaksanaannya. Hendaknya, pihak sekolah dapat bekerja sama dalam mewujudkan gagasan pendidikan inklusi ini tanpa adanya bentuk diskriminatif. Oleh karena itu, agar peserta didik yang memiliki kebutuhan khusus ini betul-betul mendapatkan pelayanan pendidikan yang sesuai dengan kondisinya maka sebaiknya dilakukan secara prioritas terpisah oleh institusi pendidikan di setiap daerah ataupun wilayah.
Bibliography
Ainscow, M., Booth, T., Hawkins, K. B., Vaughan, M., & Shaw, L. (2002). Index for inclusion. Developing learning and participation in schools, 2.
Stubbs, S. (2002). Inclusive Education Where There Are Resources. The Atlas Alliance.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H