Mohon tunggu...
Zul Bahri
Zul Bahri Mohon Tunggu... Mahasiswa - lifelong learning

Mahasiswa Program Studi Administrasi Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Efektifkah Kebijakan Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid-19?

21 Maret 2021   18:50 Diperbarui: 21 Maret 2021   19:01 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Walaupun demikian, pemerintah tetap berupaya yang terbaik untuk masyarakat. Seperti contohnya dengan berbagai kebijakan dan inisiatif yang dikeluarkan pemerintah dalam menghadapi kendala pembelajaran di masa pandemic Covid-19 dengan merevisi surat keputusan bersama(SKB) Empat Menteri yang diterbitkan tanggal 7 Agustus 2020 untuk dapat menyesuaikan kebijakan pembelajaran di era pandemic saat ini. 

Selain itu, sekolah juga diberikan fleksibilitas untuk dapat memilih kurikulum yang sesuai dengan yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran peserta didik di masa pandemic, sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan terkait kurikulum pada masa darurat.

Pemerintah juga telah mempertimbangkan kebutuhan pembelajaran dari berbagai masukan para ahli dan organisasi serta mempertimbangkan evaluasi implementasi SKB Empat Menteri. Melalui penyesuaian terkait pelaksanaan pembelajaran di zona kuning dan hijau yang dapat melaksanakan proses pembelajaran secara langsung atau luring dengan penerapan protocol kesehatan yang ketat. 

Namun, tetap saja hal itu belum bisa memenuhi kebutuhan peserta didik yang tentunya justru membuat bingung kenapa tidak langsung ditetapkan untuk membuka sekolah dengan melaksanakan proses pembelajaran seperti sedia kala sebelum masa pandemic Covid-19.

Menurut John Daniel (2020), saat ini adalah masa yang mengkhawatirkan bagi siswa dan orang tua. Hal ini disebabkan oleh ketidakpastian tentang kapan kehidupan akan normal kembali seperti sedia kala. 

Menurutnya, dunia pendidikan saat ini dituntut untuk dapat menyesuaikan agar dapat mengajar dengan cara yang berbeda, semua harus memberikan prioritas tertinggi untuk dapat meyakinkan kekhawatiran siswa dan orang tua. Selanjutnya, guru dan konselor sekolah juga dianggap lebih baik dalam menenangkan rasa kekhawatiran siswa.

Sebagian masyarakat juga memiliki keyakinan bahwa yang namanya kematian tidak dapat ditawar dengan memundurkan atau memajukan waktunya begitu pula dengan apa yang menjadi penyebabnya?

Semua tentu tidak lepas dari yang namanya takdir atau kehendak Tuhan. Karena jika sudah waktunya, seseorang bisa saja meninggal dalam keadaan istirahat dan lain sebagainya. 

Oleh karena itu, sebagian masyarakat tersebut memilih pasrah dan berharap agar segala aktifitas di dunia saat ini kembali berjalan seperti sedia kala termasuk juga dalam proses pembelajaran di dunia pendidikan yang tentunya dengan menerapkan protocol kesehatan jika itu memang sebagai upaya untuk mengurangi penyebaran pandemic Covid-19 tersebut. Karena mereka beranggapan bahwa segala sesuatu yang telah diciptakan atas dasar kehendak-Nya tidak dapat dilawan.

Bibliography

Daniel, J. (2020). Education and the COVID19 pandemic. UNESCO IBE, 1.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun